Setelah
berkeliling komplek perumahan bersama dua anjingku (Bobby &
Candy) aku selalu mencuci kaki mereka. Dan merekapun sudah paham dan
pasrah membiarkan aku memcuci kaki mereka. Tetangga yang jalan pagi
tertawa melihatnya. Bobby dan Candy membuat aku dan suamiku jadi
sering bertegur sapa dengan mereka. Hampir seluruh penghuni mengenal
kami walau kami terhitung orang baru di sini.
Tetangga
kami jarang menanyakan hal peribadi kepada kami. Kami bertegur sapa
hal hal yang umum. Hal ini sangat kami sukai sebab terlalu akrab
terkadang membuat kita menjadi jauh. Seperlunya saja, itu lebih baik.
Sepertinya masing masing saling menjaga privacy, I love that:)
Dari
sekilas yang aku dengar ketika aku berjalan pagi bersama dua makhluk
setia ini, tetangga “menuduh” aku dan suamiku orang Dayak Kadazan
dari Sabah. Aku paham sebab bagi tetangga kami yang hampir
keseluruhan beretnis Cina tidak mungkin orang Islam akan memelihara
anjing. Yang mereka tahu orang Islam tidak suka dan benci kepada
anjing sebab anjing adalah najis.
Mereka
tidak salah, sebab mereka tidak tahu adanya perbedaan pandangan
(madzab) dalam Islam mengenai anjing, jangankan mereka yang beragama
Islampun belum tentu tahu tentang perbedaan pandangan ini.
Kami
membawa Bobby & Candy pindah dari Indonesia ke Malaysia dengan
penuh tantangan dan resiko. Sebelum kami berangkat, ada beberapa
kawan menyarankan untuk memberikan mereka kepada orang yang sayang
anjing. Membawa mereka hanya akan menyusahkan kami, itu menurut
pandangan beberapa orang. Kami hargai pendapat mereka.
Resiko
lain adalah rumah kami tidak akan didatangi oleh saudara muslim. Dan
itu nyata terjadi. Hanya seorang saja sahabat kami yang muslim datang
berkunjung ke rumah bahkan membawakan makanan untuk Bobby &
Candy. Beliau seorang seniman ternama dan memiliki darah keturunan
bangsawan Arab. Selebihnya yang datang kawan kawan beretnis Cina.
Alhamdulilah.
Bobby
& Candy adalah makhluk ciptaan Tuhan. Tidak mungkin Tuhan
menciptakan sesuatu tanpa memiliki manfaat bagi kehidupan. Bagi kami
Bobby & Candy adalah amanah dari Tuhan. Tidak mungkin kami
menelantarkannya begitu saja, apa salah mereka? Mereka selama ini
telah menemani hidup kami dengan penuh ketulusan dan kesetiaan.
Dalam
perjalanan hidup kami berbagai pengkhianatan dan ketidaksetiaan telah
kami temui dari manusia disekeliling kami tapi bersama anjing kami
menemukan ketulusan tanpa bergantung pemberian dan kesetiaan tiada
batas, hanya nyawa yang akan memisahkan kami dari mereka. Akankah
kami sanggup meninggalkan mereka?
Orang
boleh saja mengatakan kami gila, tidak waras atau kurang kerjaan.
Dari anjing kami belajar arti sebuah ketulusan dan kesetiaan. Candy
yang baru berumur 6 bulan ketika kami bawa pindah ke Kuala Lumpur.
Dia begitu setia menemaniku kemanapun aku melangkah. Berjalanpun
diluar dia bisa tanpa rantai, dia akan setia berjalan di sebelahku.
Dia tidak pernah menyusahkanku. Bobby sekarang sudah berusia 7 tahun,
uban di dagunya sudah banyak, dia pejantan tangguh, meski badannya
kecil tapi sangat bisa menjaga rumah. Bahkan ketika kami tidak ada
dirumah Bobby yang menjadi baby sitter untuk Candy.
Ketika
aku bersedih dan menangis, mereka ikut bersedih bahkan mengeluarkan
airmata mereka bersamaku. Candy akan berlari ke atas pangkuanku
sambil menangis bukan menyalak, dia seperti ingin memelukku tapi
tidak bisa. Bobby akan berdiri dan meletakan kakinya di atas lututku.
Mereka ada bersamaku, mereka tidak hanya berharap makanan dariku.
Tidak diberi makananpun ketika makanan mereka habis, mereka tetap
patuh dan setia. Tidak pernah berubah. Bagi sebagian orang, mereka
hanyalah anjing yang najis (kotor) tapi bagi kami mereka bukanlah
sekedar anjing tapi makhluk hidup yang memiliki hati dan jiwa.
Dikisahkan
Nabi Musa suatu kali diperintah oleh Allah utk mencari sesuatu benda/
barang/makhluk yang lebih rendah derajad dari manusia, maka Nabi Musa
melaksanakan perintah tersebut. Setelah sekian lama Nabi Musa mencari
tapi tak kunjung dijumpainya suatu benda/ makhluk yang lebih rendah
derajatnya dari dirinya. Allah memerintahkan untuk mencari lagi. Nabi
Musa mencari lagi sesuai perintah Allah. Pada suatu ketika Nabi
berjumpa dengan seekor bangkai anjing yang sudah membusuk penuh ulat.
Diangkatnya bangkai anjing tersebut tapi kemudian diletakkan kembali.
Dalam hati nabi Musa berpikir, "tidak mungkin bangkai anjing ini
lebih mulai dariku". Nabi Musa tidak menemukan sesuatu apapun di
dunia ini yang lebih rendah darinya. Nabi Musa meminta maaf kepada
Allah bahwa dia tidak dapat melaksanakan perintah Allah dan
menceritakan bahwa bangkai anjingpun blm tentu lebih rendah
derajatnya dari dirinya. Allah berkata, Hai Musa jika kau ambil
bangkai anjing tersebut dan membawanya kepadaku serta mengatakan ia
lebih rendah darimu maka akan kucabut kenabian dan kerasulanmu. Allah
tdk pernah merendahkan ciptaanNYA. Manusialah yg sewenang wenang
terhadap makhluk lain.
Seorang
Nabi dan Rasul saja tidak pernah mengatakan bahwa lebih tinggi
derajadnya dari anjing? Aku sungguh tidak mengerti kenapa ada manusia
biasa begitu membenci makluk ciptaan Tuhan? Bahkan aku tidak berani
membuka laman home di FB karena terlalu banyak aku dapati penyiksaan
terhadap anjing. Silahkan berpandangan anjing najis (kotor) tapi
tidakkah bisa membiarkan mereka hidup tenang tanpa kita menganggu
mereka?
Ada
yang mengatakan anjing itu najis (kotor) tapi mereka memakan daging
mereka. Yang hanya karena mitos itu untuk kekuatan seks?
Astagafirullah..
Ada
yang menyiksa dan membunuh mereka karena mereka najis (kotor) lalu
memburu mereka tanpa ada rasa kasian sedikitpun. Aku tidak dapat menguraikan
satu persatu penyiksaan apa yang dilakukan oleh manusia kepada
mereka. Karena untuk melihat gambar di Fbpun aku tidak sanggup, apalagi
menceritakan dengan detail penyiksaan itu, hati terasa panas terbakar,
sakit bagaikan tubuhku yang disiksa. Aku merasakan tubuhku yang
disiksa. Aku merasakan kesakitan yang mereka rasakan pada tubuh mereka.
Setiap
hari aku berdoa kepada Tuhan untuk menyadarkan manusia. Untuk tidak
berbuat sewenang wenang kepada makhluk yang lainnya. Kita sebagai
umat muslim tidak hanya menjaga hubungan habluminanlah (Tuhan),
Habluminanas (manusia ) tapi juga dengan Habluminanlam (Alam :
Tumbuhan dan hewan). Mari kita didik masyarakat kita untuk bersikap
yang lebih baik lagi kepada anjing, apapun pandangan mereka yang
jelas agama kita tidak pernah ajarkan kita untuk menzolimi makhluk
lain.
Aku
berterima kasih kepada kawan kawan penyayang anjing yang muslim
maupun non muslim. Kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup telah
menyatukan kita tanpa sekat sekat agama ataupun suku. Hati penuh
kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup telah mencairkan semua
perbedaan. Kepada teman teman yang berjuang menyelamatkan anjing
jalanan dan menyelamatkankan anjing dari penyiksaan manusia, semoga
kalian terus diberik ketabahan, kesabaran dan kekuatan untuk terus
berjuang untuk terus menebarkan virus kasih sayang sesama makhluk
hidup.
Salam
Goyang Buntut Untuk Kalian Semua..
No comments:
Post a Comment