Me and Bobby Candy |
Hadiah Lukisan dari OKI, mahasiswa ISI. Lukisan aku dan Bobby ALUCARD |
Aku saat itu masih sekolah dasar, aku hanya bisa menangis di dalam mobil. Ibuku berusaha menenangkanku, aku terus menjerit dan menangis. Akhirnya aku kelelahan sama seperti anjingku yang kelelahan mengejar kami. Hatiku sakit, tercabik cabik, suaraku parau karena tangisku. Aku terpisahkan dengan sahabatku yang paling setia. Aku terpisahkan dari sebuah hati dan jiwa yang menyayangiku dengan tulus. Meski hanyalah hati dan jiwa seekor anjing tapi dia memiliki hati dan jiwa yang tidak memiliki ruang untuk membenci dan menyakitiku. Sementara teman teman sekolahku sering mengejekku karena aku sering membawa kue untuk berjualan di sekolah. Ya, aku hanya anak dari keluarga miskin. Meski kami miskin harta, tapi kami kaya akan kasih sayang terhadap sesama mahkluk Tuhan.
Itulah sepenggal kisah masa kecilku bersama anjing kesayanganku. Jika diceritakan mungkin akan menjadi sebuah novel yang akan banyak menguras air mata. Waktu berlalu begitu cepat. Aku tumbuh menjadi seorang perempuan dewasa. Perempuan yang mencintai dirinya dan kehidupan. Nasib baik kali ini berpihak padaku. Jika kita bekerja, dan berjuang maka kehidupan kita akan berubah. Rodapun berputar, itulah kehidupan. Terkadang kita berada di bawah, terkadang kita berada di atas. Meski bukan seorang jutawan. Alhamdulilah aku berhasil menjadi seorang perempuan yang mandiri dan penuh kasih sayang terhadap hewan, tentunya sesama manusia juga.
Aku dapat melalui masa masa susah hidupku dengan perjuangan. Meski aku memelihara anjing dari kecil Tuhan tetap beri aku rezeki dan tetap sayang padaku. Jodohku pun dipertemukan oleh Tuhan melalui anjing. Awal 2013 kami pindah ke Kuala Lumpur, Malaysia. Kami membawa dua anjingku Dachsund/Tekel yang bernama Bobby & Candy. Hanya saja kami tidak dapat membawa Alucard (AGJ) karena syarat cukup berat untuk kami penuhi membawanya masuk ke Malaysia. Aku berusaha semaksimal mungkin membawa Candy dan Bobby bersama kami. Bersyukur Alucard dirawat dengan penuh kasih sayang oleh salah seorang sahabat kami, yang hidupnya di dekasikan untuk anjing. Salut untuk sahabat kami tersebut. Kami tetap "mengurus dan memperhatikan" keperluan Alucard dari jarak jauh. Seorang kawan kami yang lain adalah seorang perempuan yang cantik rupa dan hatinya, seorang warga Malaysia yang membantu kami mendapatkan izin masuk untuk Bobby & Candy dan kemudian mengirimkan documen izin masukkepada kami sehingga kami dapat mengurus izin keluar dari Pemerintah Indonesia. Sahabat lain yang tak kalah baik dan tulusnya adalah teman lama suamiku yang tinggal di Kalimantan, beliau seorang kakak untukku, beliaulah yang membiayai semua document, tiket Bobby & Candy. Hadiah katanya untuk Bobby & Candy. Sungguh beruntung sekali kami memiliki teman teman yang baik. Terima kasih Ya Allah SWT telah memberikan, mempertemukan kami dengan manusia manusia yang berjiwa malaikat.
Aku dapat melalui masa masa susah hidupku dengan perjuangan. Meski aku memelihara anjing dari kecil Tuhan tetap beri aku rezeki dan tetap sayang padaku. Jodohku pun dipertemukan oleh Tuhan melalui anjing. Awal 2013 kami pindah ke Kuala Lumpur, Malaysia. Kami membawa dua anjingku Dachsund/Tekel yang bernama Bobby & Candy. Hanya saja kami tidak dapat membawa Alucard (AGJ) karena syarat cukup berat untuk kami penuhi membawanya masuk ke Malaysia. Aku berusaha semaksimal mungkin membawa Candy dan Bobby bersama kami. Bersyukur Alucard dirawat dengan penuh kasih sayang oleh salah seorang sahabat kami, yang hidupnya di dekasikan untuk anjing. Salut untuk sahabat kami tersebut. Kami tetap "mengurus dan memperhatikan" keperluan Alucard dari jarak jauh. Seorang kawan kami yang lain adalah seorang perempuan yang cantik rupa dan hatinya, seorang warga Malaysia yang membantu kami mendapatkan izin masuk untuk Bobby & Candy dan kemudian mengirimkan documen izin masukkepada kami sehingga kami dapat mengurus izin keluar dari Pemerintah Indonesia. Sahabat lain yang tak kalah baik dan tulusnya adalah teman lama suamiku yang tinggal di Kalimantan, beliau seorang kakak untukku, beliaulah yang membiayai semua document, tiket Bobby & Candy. Hadiah katanya untuk Bobby & Candy. Sungguh beruntung sekali kami memiliki teman teman yang baik. Terima kasih Ya Allah SWT telah memberikan, mempertemukan kami dengan manusia manusia yang berjiwa malaikat.
Ketika kami pindah. Aku sangat percaya jika Bobby & Candy ditakdirkan bersama kami, maka akan diberi kemudahan dalam mengurus document mereka. Akhirnya mereka berangkat bersama kami. Alhamdulilah. Bahagianya hati ini tidak dapat terlukiskan dengan kata kata. Aku tidak lagi terpisahkan dari hati dan jiwa yang tulus mencintaiku. Meski selama penerbangan dari Jogja Jakarta Kuala Lumpur airmataku terus membasahi kedua pipiku. Mataku merah dan bengkak. Orang bule yang duduk di sebelah dan dibelakang kami mengira aku bertengkar dengan suamiku. Padahal aku menangis tanpa henti karena dua mahkluk bernyawa ada di bagasi. Aku kawatir karena ada sebuah maskapai membawa harimau mati. Aku tidak ingin Bobby & Candy mengalami itu. Sesampai di Jakarta aku menghubungi pihak Lion airline dan menanyakan sambil berurai air mata, aku tidak perduli orang orang memperhatikan aku. Aku hanya ingin memastikan mereka aman. Alhamdulilah aku melihat mereka dipindahkan ke pesawat kami ke Kuala Lumpur, masih dengan Lion Airline.
Selama penerbangan ke Kuala Lumpur aku masih terus menangis, aku hanya bisa berdoa dalam isakku. Aku bahkan tidak dapat mereguk setetes airpun. Separuh jiwaku seperti tidak bersamaku saat itu. Mereka ada di bagasi bersama cargo lainnya. Tak putus putus aku berdoa. Penerbangan kami lancar. Kami mendarat dengan mulus. Sampai di Airport Kuala Lumpur International Airport (KLIA) aku bingung hanya barang barang kami yang keluar. Aku mulai menangis lagi. Suamiku bertanya kepada petugas dan petugas yang baik itu mengantarkan kami ke bagian ke kantor yang mengurus hewan masuk ke Malaysia. Sampai di sana aku langsung mendengar suara nyaring cempreng Candy dan suara macho si Bobby. Aku langsung memeluk mereka dan menenangkan mereka. Pasti perjalanan yang membingungkan bagi mereka, berada diantara bagasi penumpang, dan mereka tidak melihat kami. Aku peluk mereka dengan berurai airmata. Para petugas terbengong bengong melihatku. Lagi lagi aku tidak perduli. Tak henti hentinya aku mengucap syukur. Ya Allah Ya Tuhaku terima kasih atas perlindunganmu kepada mereka. Kami segera mengurus document mereka. Lagi lagi, aku menangis karena Pemerintah Malaysia mewajibkan semua hewan masuk dikarantina, jika izin lengkap hanya 7 hari, jika izin tidak lengkap satu bulan dan akan di bawa ke persidangan. 7 hari waktu yang lama bagiku.
Tapi aku tidak punya pilihan. Aku harus mematuhi peraturan Pemerintah Malaysia. Mereka dibawa ke bagian karantina berdekatan dengan sirkuit Sepang. Keesokan harinya kami menenggok mereka. Jarak Kuala Lumpur ke Sepang, yang berdekatan dengan KLIA cukup jauh sekitar 77 kilo. Aku tidak perduli. Aku ingin mereka tahu bahwa aku tidak meninggalkan mereka. Kami membawakan ayam untuk mereka. Di karantina aku bertemu dengan orang orang dari Arab, Pakistan, Mesir dan Rusia yang semuanya beragama Islam. Mereka juga membawa anjing anjing mereka ke Malaysia. Ketika Bobby Candy melihat kami mereka menangis ketika aku menangis memeluk mereka. Mereka mengeluarkan airmata! Aku tahu mereka pasti merasa sedih karena berpisah dari kami. Menurut petugas di sana bahwa anjing anjing yang dikarantina dirawat dengan baik. Pagi dan sore mereka dikeluarkan dari kandang untuk berlari lari di sekitar lingkungan mereka. Kandang mereka sangat luas. Seluas kamar manusia 6 x 6 m. Setiap rumah anjing ada 5 ruangan. Ruangan yang luas agar mereka tidak stress. Bayangkan luasnya dan Malaysia memiliki tempat karantina yang bagus dan luas. Terdapat banyak rumah anjing, kucing dan hewan lainnya. Terlebih lagi mereka boleh dikunjungi setiap hari pada jam kunjungan.
Aku dan suamiku sangat tahu bahwa masyarakat Malaysia muslim tidak jauh beda dengan Indonesia, bahkan mungkin lebih sensitif terhadap anjing. Kami dapat memahami. Kami sudah tahu resikonya. Orang tidak akan mau datang ke rumah kami. Oleh karena itu kami memilih rumah yang lingkungan warga Cina. Untuk menghindari konflik nantinya. Kami memilih yang berkunjung ke rumah teman teman kami atau bertemu di luar. Ketika ada seorang kawan lamaku ingin berkunjung ke rumah, aku mengatakan bahwa aku memelihara anjing. Hanya ada seorang sahabat kami yang sudah seperti kakak untuk kami, yang mempunyai pandangan dan pemahaman agama yang bagus. Beliau sering membelikan makanan untuk Bobby & Candy, bahkan memberikan makanan dari tangannya. Untuk yang lain, yang tidak dapat menerima, kami tidak dapat memaksakan cara pandang kami. Kami membawa Bobby & Candy, karena bagi kami mereka adalah bagian dari kami. Mereka bukan barang yang bisa ditinggal dan dibuang begitu saja. Mereka mahkluk bernyawa yang memiliki hati. Mereka selama ini baik, setia kepada kami, akankah kami punya hati untuk meninggalkan mereka? dengan segala resiko kami membawa mereka. Kami mencintai mereka meski mereka adalah anjing yang dikatakan najis. Manusia saja belum tentu memiliki ketulusan seperti mereka, bahkan tega memfitnah dibelakang.
Anjing, adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang dijauhi oleh muslim Indonesia dan Malaysia meski ada sebagian kecil dapat menerima dan menyayangi mereka. Ketika aku masih tinggal di kota Yogyakarta, orang mengira aku bukan seorang muslim karena aku memelihara anjing, begitu juga ketika di Kuala Lumpur tetangga kami yang sebagian besar Cina mengira kami orang Thailand atau Philipina he he. Sewaktu di Jogja ada tetangga dan teman menjauhiku. Mereka tidak mau berkunjung ke rumahku. Aku sama sekali tidak berkecil hati, apalagi marah. Aku memahami sikap mereka. Aku tidak dapat merubah pandangan orang lain tentang anjing. Biarlah mereka menjauhi kami hanya karena kami memiliki kasih sayang terhadap anjing. Kami memiliki anjing bukan berarti kami tidak solat. Masih ada kamar untuk kami solat. Mengenai pahala kami diterima oleh Allah SWT atau tidak, kami serahkan kepada Allah. Bukankah jika berbuat kebaikan tidak perlu berhitung berapa pahala yang akan kita dapat? biarlah Allah SWT yang menentukan. Pahala dan surga itu urusan allah SWT bukan manusia. Kita manusia tidak tahu apakah orang yang memelihara anjing itu masuk surga atau tidak? bukankah seorang pelacur saja diampuni dosanya oleh allah SWT hanya karena memberi minum anjing yang sedang kehausan? itu adalah bukti bahwa Allah SWT Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Aku tidak bermaksud mengarami air laut. Pastilah banyak diluar sana para tokoh agama yang paham akan agama jauh lebih baik dariku. Siapalah aku ini? namun sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran tentulah aku gunakan apa yang diberikan oleh Tuhan. Dalam Islam Ahlusunanh wal jamaah terdapat empat Madzhab yakni Maliki, Syafi'i, Hambali dan Hanafi. Kita harus membaca keempat madzhab tersebut agar tidak menjadi fitnah bagi madzhab yang lain. Aku sama sekali tidak menentang hadist, apalagi anti hadist. Silakan orang meyakini dan memegang hadist yang mereka anggap benar. Bagiku hadis hadis tersebut bukan untuk dipertentangkan tapi untuk dipelajari dan dipahami, bahwa masing masing melihat perbedaan cara pandang. Aku memegang alquran sebagai pembimbing dalam hidupku dan berusaha memahami semua madzhab tersebut.
Aku disini berbicara sebagai sesama mahkluk ciptaan Tuhan. Sebagai sesama mahkluk ciptaan Tuhan tentulah kita harus saling menyayangi, baik itu terhadap sesama manusia, hewan maupun tumbuhan. Aku sangat meyakini bahwa Tuhan menciptakan anjing untuk memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Anjing dapat menjaga kebun, ladang, ternak, dan rumah bahkan anjing dapat mencari narkoba, mencari mayat akibat bencana alam, anjing juga dapat menuntun orang buta dan lumpuh. anjing juga dapat memberikan kebahagiaan, kegembiraan dan ketenangan pada manusia.
Tidak mungkin Tuhan menciptakan sesuatu di dunia ini tanpa ada manfaatnya. Tuhan itu MAHA pengasih dan penyayang. Tuhan menyayangi semua mahkluk ciptaanNYA tanpa terkecuali. Tuhan tidak pernah membedakan derajad mahkluknya. Tuhan tidak pernah merendahkan, apalagi menghina ciptaanNYA sendiri. Seperti sebuah kisah antara Nabi Musa dan bangkai seekor anjing :
http://bondyayuna.blogspot.com/2014/02/nabi-musa-dan-bangkai-seekor-anjing.html
http://bondyayuna.blogspot.com/2014/02/nabi-musa-dan-bangkai-seekor-anjing.html
Seorang Nabi sekalipun tidak berani mengatakan bahwa derajadnya lebih tinggi dari bangkai seekor anjing. Dalam pengamatan saya anjing begitu sensitif di Indonesia dan Malaysia. Orang akan memaki mengunakan kata anjing! kenapa sebagian orang di Indonesia dan Malaysia meluapkan kemarahan terhadap seseorang menggunakan kata anjing? karena anjing ditempatkan oleh manusia pada level paling rendah dan hina. Manusia "merasa" derajad mereka lebih tinggi. Anjing dikatakan najis. Najis itu bahasa Arab, jika diartikan dalam bahasa Indonesia maka najis artinya kotor. Bukankah kotor itu dapat dibersihkan? Tubuh manusia saja berisi najis. Jika kita tidak bersihkan ketika buang air kecil dan buang air besar maka tubuh kita juga najis (kotor) .
Kalimat makian "ANJING" dikonotosikan dengan sesuatu yang jahat. Pertanyaannya, siapakah yang dapat melakukan korupsi? sudah memperoleh gaji banyak masih saja mencuri uang rakyat? siapakah yang tega aborsi darah dagingnya sendiri? siapakah yang tega membunuh demi harta? siapa yang merampok, mencopet, mencuri? siapa yang bisa berkhianat dan memfitnah? apakah anjing bisa lakukan semua itu? pertanyanannya mana yang lebih najis (kotor) anjing atau manusia? bagaimana dengan para koruptor? bukankah mereka najis (kotor) mereka mengambil uang rakyat, hidup bergelimang harta tetapi masyarakat hidup dalam kemiskinan?
Anjing dalam hal ini menjadi korban. Seolah anjing adalah mahkluk yang paling jahat, hina dan rendah. Anjing tidak pernah korupsi (makanan) milik anjing lain, anjing tidak pernah berpikir mencuri uang untuk kepentingan diri sendiri. Anjing jika kenyang mereka akan berhenti makan. Aapakah manusia berhenti korupsi walau sudah gaji besar? koleksi mobil mewah puluhan tapi masyarakat dilingkungan hidup dalam kemiskinan? Anjing juga tidak pernah berkhianat, tidak pernah memfitnah anjing lain. Manusia sanggup memftinah keluarga dan teman sendiri. Anjing tetap setia walau tidak diberi makan. Kesetiaan anjing tidak bergantung pada pemberian. Anjing tidak akan berpaling kepada Tuan yang lebih kaya, dia akan tetap setia meski Tuannya miskin. Anjing tidak pernah membunuh orangtuanya demi warisan. Anjing tidak pernah aborsi. Siapa yang dapat lakukan semua itu? HANYA manusia.. .!
Manusia menipu, berkhianat, memfitnah, membunuh, berzina tetapi asyik memaki manusia lain dengan kata "anjing" seolah anjinglah mahkluk yang jahat. Anjing direpsentasikan untuk kejahatan yang dilakukan oleh manusia. Bahkan orang tega menyakiti, merendahkan serta menghina anjing atau orang yang memelihara anjing dikatakan najis? mana yang lebih najis (kotor) dari perbuatan manusia? bahkan ada yang mengatakan anjing najis tapi memakan daging mereka hanya karena mitos bahwa daging anjing buat laki laki jadi perkasa? mana yang najis(kotor) manusia atau anjing?
Anjing itu memiliki nyawa. Mereka mahkluk hidup, sama seperti manusia. Mereka memiliki mata, hidung, telinga, jantung, paru paru, usus, tangan dan kaki. Mereka memiliki jiwa. Mereka memiliki naluri untuk menyayangi. Jika tidak punya naluri, tidak akan induk anjing menyusui dan melindungi anak anak mereka. Bahkan ada anjing menyelamatkan bayi yang dibuang oleh ibu yang melahirkannya ke tempat sampah, mana yang memiliki kasih sayang? induk anjing atau ibu manusia? Jika kita menyakiti mereka, memukul, melempar batu maka mereka juga akan sakit, mereka akan berdarah sama seperti manusia. Pukullah teman anda maka dia akan sakit, jari yang tidak sengaja teriris pisau saja mengeluarkan darah akan terasa sakit. Rasakanlah rasa sakit kita, dan itulah juga yang dirasakan oleh anjing jika kita menganiya mereka.
Najis (kotor) itu ada di dalam hati manusia. Kotor (najis) anjing dapat dibersihkan, tapi kotornya hati manusia tidak dapat dibersihkan oleh air, debu atau tanah sekalipun. The real dirt is not outside, but inside, in our hearts. We can wash all stain with water. The Only one we can't remove is the grudge and the bad intentions sticking to our hearts (Shams Tabrizi)
Disini saya bukan mengurui apalagi ceramah agama, saya bukanlah ahli agama. Saya menulis ini karena keprihatina saya sebagai manusia yang dijadikan kalifah oleh Tuhan dimuka bumi ini tapi kita sama sekali tidak memimpin dunia dengan baik. Kita menyakiti mahkluk lain hanya karena menganggap diri kita lebih mulia, lebih tinggi derajad dari anjing sehingga dengan tega menganiya membunuh, menyiksa, memukul dengan kayu, melempar batu, menyiram dengan air panas dan minyak panas kepada anjing yang tidak bersalah. Sebagai orang Islam saya tidak pernah mendapat pelajaran agama seperti itu dari orangtua dan guru agama saya.
Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Jika ada menganggap anjing itu najis (kotor) maka kotor itu dapat dibersihkan. Jika menganggap anjing itu rendah dan hina, silakan, tapi saya meminta kepada anda semua, sebagai umat beragama marilah kita tunjukan bahwa agama kita adalah agama yang penuh kasih sayang. Mari kita berikan pemahaman pada masyarakat kita yang belum paham untuk jangan menyakiti anjing hanya karena mereka dikatakan najis (kotor). Jangan biarkan anak anak kita melempari anjing dengan batu atau memukul mereka. Jikapun tidak menyukai anjing, biarkanlah mereka hidup dengan damai, jangan sakiti mereka. Mari kita didik masyarakat kita untuk memahami bahwa najis (kotor) dapat dibersihkan. Mari kita didik masyarakat kita untuk hidup harmoni dengan mahkluk lain di dunia ini. Kewajiban kita sebagai sesama muslim untuk saling mengingatkan saudara saudara kita agar saling menyayangi sesama mahkluk hidup. Memang tidak mudah, jika sudah membudaya dan sudah terinternalisasi dalam pikiran masyarakat, namun yakinlah bahwa mereka memiliki hati yang lembut, tidak akan tega menyakiti mahkluk hidup yang lain.
Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan dan tumbuhan. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi "Dan tiadalah KAMI mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". Islam melarang manusia berlaku semena- mena terhadap makhluk Allah. Rasullulah bersabda sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim, " Siapa yang dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya"
Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan dan tumbuhan. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi "Dan tiadalah KAMI mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". Islam melarang manusia berlaku semena- mena terhadap makhluk Allah. Rasullulah bersabda sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim, " Siapa yang dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya"
Marilah kita berbagi dunia ini dengan mahkluk lainnya. Allah SWT menciptakan dunia ini tidak hanya untuk manusia saja tetapi juga untuk mahkluk hidup yang lain.
Untuk saudara saudara yang non muslim, jangan salah paham. Islam bukanlah agama yang membenci anjing. Islam adalah agama yang penuh kasih sayang..
We can only learn to love by loving (RUMI) |
God looks not at your forms, nor at your deeds, but He looks at your heart (RUMI) |
#Islamagamakasihsayang#anjingciptaanAllahSWT#marisalingsayangsesama mahkluk#
Link lain untuk pemahaman tentang Problem Hadis Tentang Anjing :
http://bondyayuna.blogspot.com/2014/05/problem-hadis-tentang-anjing.html
http://bondyayuna.blogspot.com/2014/04/bukan-sekedar-anjing-tapi-makhluk-yang.html