Wednesday, 19 February 2014

Awal Mula Hip Hop Gurindam 12



Ketika saya menulis coretan ini saya sambil melihat video Gurindam 12 yang dibawakan oleh Jogja Hip Hop dan Soimah ketika acara Milad MelayuOnline.com yang ke II di Taman Budaya Yogyakarta, 20 Januari 2009. Gurindam 12? Siapa yang orang tidak kenal dengan Gurindam 12 karya Raja Ali Haji? Jika belum mengenalnya berikut saya beri link Gurindam 12 dari :




Gurindam 12 merupakan sebuah puisi hasil karya Raja Ali Haji (RAH). Beliau adalah seorang sastrawan yang berasal dari Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Indonesia. Dinamakan Gurindam 12 karena Gurindam tersebut berisi 12 pasal. Berikut isi dari setiap pasal dalam Gurindam 12:

Pasal I & II berisi tentang nasihat agama
Pasal III berisi tentang budi pekerti
Pasal IV berisi tentang tabiat mulia yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi)
Pasal V berisi tentang pendidikan dan memperluas pergaulan
Pasal VI tentang pergaulan, untuk mencari teman yang baik dan guru yang sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk
Pasal ke VII tentang nasihat orang tua kepada anak untuk menjadi anak yang baik
Pasal ke VIII berisi agar tidak berprasangka buruk terhadap orang lain
Pasal ke IX  tentang pergaulan antara wanita dan pria
Pasal X  berisi tentang nasehat kepada anak untuk menghormati orangtuanya
Pasal XI tentang nasihat kepada pemimpin
Pasal XII berisi agar manusia ingat hari akhir (kematian)

Itulah makna dari Gurindam 12 yang isinya banyak memberikan nasehat dan petunjuk kepada kita (orang Melayu khususnya) bagaimana bersikap, berkata dan bertingkah laku. Setiap pasal mengandung makna yang sangat dalam. Oleh karena itulah pada hari ulang tahun www.melayuonline.com yang ke II (20 Januari 2009) Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) yang berkantor di Jalan Gambiran No 65, Yogyakara, Indonesia mengadakan sebuah acara Melayu Serumpun untuk merayakan hari jadi MelayuOnline.

Acara tersebut berisi Pidato Kebudayaan oleh Pendiri BKPBM Datuk Cendekia Hikmatullah Mahyudin Al Mudra, SH, MM dan juga pemberian "Anugrah MelayuOnline" kepada tokoh budaya Melayu yang telah berjasa, berkarya  di berbagai negeri Serumpun. Undangan yang hadir pada waktu itu adalah Sri Sultan HB X (Gubernur Yogyakarta) dan, YM Tuanku Lukman Sinar (Sultan Kerajaan Serdang, Sumatera Utara, Sultan Sanggau, Sultan Landak dari Kalimantan dan Sultan Palembang Darussalam dari Palembang, Sumatera Selatan. Juga dihadiri oleh Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau,  Para Datuk/Datin, Para akademisi, seniman, budayawan baik dari Indonesia dan juga Malaysia serta para pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah. Untuk meramaikan acara  banyak lembaga/institusi, individual menyumbangkan lagu, tari dan musik.  Petikan biola yang indah dari Tengku Ryo dan gemulai tari Serampang 12 dari Tengku Mira Sinar.

Untuk membuat suatu penampilan yang "berbeda" BKPBM atas bantuan seorang sahabat yang juga seorang seniman dan budayawan di Yogyakarta (Mas Ong Hari Wahyu) untuk mencarikan grup yang dapat membawakan Gurindam 12 dengan "versi" lain,  tidak dengan cara berpuisi tapi dengan sesuatu yang "baru", agar generasi muda dapat memahami isi dari Gurindam 12. Atas inisiatif dan insting  dari Mas Ong maka dipilihlah Jogja Hip Hop dan Soimah  untuk membawakan Gurindam 12 secara Hip Hop pada acara Milad MelayuOnline.com yang ke dua. Pilihan Mas Ong, sangat tepat!

Sri Sultan HB X, Datuk Cendekia Hikmatullah Mahyudin Al Mudra, Gubernur Riau, Wagub Kepri dan Raja Raja Melayu

Hip Hop Jogja dan Soimah


Jogja Hip Hip dan Soimah membawakan Hip Hop Gurindam 12 dengan sangat apik dan menarik. Gurindam yang berupa puisi berubah menjadi lagu yang dibawakan secara Hip Hop dan para undangan yang hadir malam itu amat sangat kagum sekaligus "terkejut" dengan versi Gurindam 12 yang baru. Sebagian besar menyukainya karena maksud dari Hip Hop Gurindam 12 ini adalah agar anak muda Melayu tertarik, dengan penyampaian yang model baru “Hip Hop” dan anak muda akan tertarik mendengarkan kemudian “memahami” dan mempraktekan  isi Gurindam 12 dalam kehidupan sehari hari.

Gurindam 12 yang dibawakan secara Hip Hop oleh Jogja Hip Hop dan Soimah sangat memukau penonton. Jogja Hip Hop yang digawangi oleh Mas Marzuki memakai kemeja Batik dan Soimah memakai Kebaya dengan songket serta kerudung panjang. Penampilan mereka malam itu sangat menarik serta sangat berkesan. Hip Hop Gurindam 12 ini kemudian di unggak (upload) oleh Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) atas inisiatif Datuk Cendekia Mahyudin Al Mudra, SH, MM agar diketahui oleh khalayak ramai agar "ISI" dari Gurindam 12 dapat dipahami oleh generasi muda. Dengan berirama Hip Hop mungkin anak muda Melayu lebih cepat menerima dan memahami nasehat yang terkandung di dalam Gurindam 12.

Namun, dalam video baru yang dikirim oleh Adinda saya Oki tentang Hip Hop Gurindam 12 yang baru sangatlah berbeda dengan penampilan di Taman Budaya Yogyakarta sewaktu Ulang Tahun Melayu Online ke II.  Berikut link Videonya :



http://www.youtube.com/watch?v=LtU4rxMStKY ( Acara Milad ke II MelayuOnline.com)





Dalam video yang baru ini Jogja Hip Hop masih memakai Batik (Hidup Batik!) Penampilan khas Jogja Hip Hop selalu memakai Batik, saya suka itu. Menunjukan identitas dan bangga akan Batik Indonesia. Sedang Soimah meski tidak lagi memakai kebaya, songket dan kerudung tapi masih berpakaian yang tertutup. Padahal menurut saya pribadi Soimah itu semakin cantik dan auranya keluar jika memakai kebaya dan berkonde. Dalam video yang baru ini, salah seorang penyanyi wanita tersebut memakai baju yang “kurang” tertutup dalam adat Melayu. Yang mungkin nanti menjadi ganjalan dalam video ini bagi masyarakat Melayu yang menontonnya. Ganjalannya adalah “cara”  berpakaian penyanyi tersebut ketika membawakan lagu Gurindam 12 . 

Sependek pengetahuan saya, jika seorang penyanyi membawakan sebuah lagu mereka akan mempelajari dan memahami isi lagu tersebut untuk penghayatan mereka, agar apa yang mereka sampaikan melalui lagu dapat tersampaikan dan diterima oleh telinga para pendengar. Kemudian jika penyanyi akan membuat video maka sutradara (art director) dan penyanyi akan menyesuaikan latar belakang, pakaian si penyanyi dengan lagu yang dibawakan. Misalnya meski tidak memakai jilbab ketika membawakan lagu relegius maka otomatis sang penyanyi akan menggunakan pakaian yang tertutup dan berjilbab atau paling tidak menggunakan kerudung.

Seorang penyanyi akan menyanyikan lagu rock yang isinya membakar semangat tidak akan  memakai sarung dan kopiah atau kebaya. Untuk jingkrak jingkrak tentu akan susah. Tentu para penyanyi, art director akan menyesuiakan dengan isi syair lagu dan tema acara tersebut. Saya tidak menghakimi penyanyi wanita dalam video baru tersebut, tapi  alangkah baiknya baju warna orange itu lebih tertutup, tidak harus memakai kebaya atau baju Melayu tapi cukup memakai pakai yang tertutup agar sesuai dengan isi Gurindam 12 yang berisi nasehat agama dan budi pekerti. Jika menyanyikan lagu lain tentu tidak jadi soal. 

Sewaktu Hari Jadi Melayu Online II (20 Januari 2009) Mas Ong Hari Wahyu sebagai art director meminta Soimah untuk memakai Kebaya dan Songket. Meski membawakan lagu Hip Hop tapi Soimah tetap cantik, energic dalam membawakan lagu berirama Hip Hop dan sesuai dengan isi syair lagu yang menyampaikan nasehat agama dan budi pekerti serta sesuai dengan tema acara malam itu yakni Melayu Serumpun. Terima kasih kepada Mas Ong Hari Wahyu dan Tabik kepada Datuk Cendekia Hikmatullah Mahyudin Al Mudra sebagai Ketua BKPBM dan penyelenggara, dan juga terima kasih kepada Mas Marzuki Cs (Jogja Hip Hop) serta Soimah yang mengaransemen musiknya menjadi menarik dan energic.

Saya ucapkan juga Tahniah kepada penyanyi lain (teman teman di Singapura) dalam video ini. Kita orang Melayu tentu sangat bangga dengan Gurindam 12. Dengan adanya Gurindam 12 diharapkan dapat memberikan pedoman kepada kita orang Melayu khususnya dan juga kepada yang lain. Semoga nanti akan ada video yang baru dibuat, yang lebih mencerminkan budaya Melayu dan adat resam Melayu serta mencerminkan "isi"  syair Gurindam 12. Semoga kedepannya semakin banyak lagu lagu dan musik Melayu yang dirancang menarik seperti ini. Semoga Melayu di Singapura terus bertahan ditengah arus globalisasi. Semoga Budaya Melayu semakin banyak dicintai oleh kaum muda di seluruh rumpun Melayu baik itu Indonesia, Malaysia, Singapura, Pattani Thailand, Brunei. Seperti semboyan Hang Tuah "Tak Kan Melayu Hilang Di Dunia"!


Karangan Bunga dari Sri Sultan HB X untuk Milad ke II MelayuOnline.com



Mas Ong Hari Wahyu dan Datuk MAM dan Kru BKPBM

Bersama Mas Eko membacakan para penerima Anugrah Melayu Online 


Salam Budaya,

Yuhastina Naina Sinaro


#BKBPM#MelayuOnline#Raja Ali Haji#Pecinta Budaya#Pelestari Budaya#Melayu Indonesia Singapura Malaysia Brunei Pattani Thailand# Jogja#




No comments:

Post a Comment

Bobby, sang pelipur lara telah pergi untuk selamanya...

Bobby in loving memory Jiwa yang baik telah pergi Rabu, 26 Desember 2018. Bobby pergi dalam usia 13 tahun dengan berbagai probl...