Bersama Pembimbing Thesis Prof. Dr. Hari Poerwanto |
Kamis, 6 Februari 2014, sekitar pukul 10 pagi waktu Malaysia saya mendapat kabar dari salah seorang Profesor saya dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Beliau menyampaikan bahwa pembimbing saya Prof. Dr. Hari Poerwanto meninggal dunia. Prof Dr. Hari Poerwanto meninggal dalam usia 68 tahun.
Prof. Dr. Hari Poerwanto adalah Guru Besar UGM dari Fakultas Ilmu Budaya. Desertasi beliau adalah studi tentang asimilasi etnis Cina di Singkawang, Kalimantan Barat. Menurut pemikiran beliau asimilasi Cina ini sangat penting bagi integrasi nasional.
Berita kematian beliau sangat membuat saya terpukul. Inilah jawaban dari mimpi saya tadi malam sebelum beliau meninggal. Dalam mimpi beliau bertanya kepada saya, "kapan mau balik ke Jogja?" Rupanya mimpi seperti sebuah tanda beliau berpamitan kepada saya. Sudah satu tahun lebih dua bulan kami tidak bertemu. Terakhir kami bertemu pada pernikahan saya bulan November di Yogyakarta, beliau bersama Ibu hadir untuk memberikan selamat dan restu atas pernikahan saya.
Saya tidak dapat menahan airmata untuk tidak jatuh. Hati saya sungguh sakit rasanya. Rasa kehilangan yang sangat besar. Duka lama ditinggal oleh almarhum Ayahanda saya terbuka kembali. Rasanya saya ingin terbang ke Yogyakarta, namun keadaan tidak memungkin saya untuk melepaskan kepergian beliau untuk yang terakhir kalinya. Alfatihah dan Surat Yasin yang bisa saya kirimkan untuk beliau.
Bagi saya beliau tidak hanya sebagai seorang dosen dan pembimbing tapi beliau sudah seperti pengganti almarhum ayahanda saya. Prof. Hari dan Ibu adalah sosok orangtua yang sangat bijak, baik dan ramah. Prof Hari juga memiliki anak anak yang baik, ramah dan sopan.
"Selamat Jalan Guruku, semua ilmu, nasehat yang bapak berikan akan selalu saya ingat. Saya tidak akan pernah melupakan kebaikan bapak. Tidak akan melupakan canda bapak. Bapak selama ini tidak hanya sebagai guru, tapi juga seperti seorang Ayah yang selalu memberikan dukungan di masa masa sulit dalam hidup saya. Bapaklah yang selalu memberikan dukungan terbesar ketika saya meninggalkan thesis cukup lama sehingga saya dapat menyelesaikan thesis saya. Dalam doa doa saya akan selalu menyebut nama bapak. Semoga Allah SWT menempatkan bapak bersama orang orang mulia dan sholeh. Semoga dijauhkan dari siksa kubur dan api neraka dan diterima segala amal ibadah Bapak. Amiin. Kami akan selalu mendoakan bapak dan selalu mengingat bapak. Jasad boleh meninggalkan tubuh. Tapi bapak tetap ada dihati kami"
Saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam dalamnya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Amiin
#Berkabung#Duka#Profesor Dr. Hari Poerwanto#Guru#Dosen#Ayah#