Tuesday 18 February 2014

Terrapuri Resort dan Balai Melayu Hotel : Hotel Berkonsep Budaya Melayu


Terrapuri Resort, Terengganu ,Malaysia

Balai Melayu Museum Hotel, Yogyakarta, Indonesia

Terrapuri Resort

Konsep hotel yang bagus, menarik dan apik! Rumah Melayu tidak hanya jadi "musium" mati, yang hanya diisi oleh barang barang lama (artefak) tapi Rumah Melayu dijadikan musium hidup, dimanfaatkan utk kamar hotel, restaurant, receptionis. Tamu tamu yang menginap dapat merasakan sensasi tinggal dirumah kayu lama, perbedaan dengan rumah rumah Melayu lama adalah pada mebel dalam dan ada AC yang menyesuaikan keperluan sebuah hotel.

Inilah salah satu cara untuk melestarikan budaya dan bangunan yang sesuai dengan alam Melayu. Tabik untuk pemilik dan yang punya ide konsep resor ini. Jika anda berkunjung ke Terrengganu Malaysia, resor ini direkomendasikan bagi yang menyukai rumah tradisional, tentunya yang minat akan pelestarian budaya. Resor ini berdekatan dengan pantai, jadi sangat cocok untuk berlibur,  bulan madu atau bagi yang menjauhkan diri kebisingan kota dan sepenuhnya ingin bersantai sambil membaca novel dan buku atau mungkin mau menyepi mencari kedamaian dan ketenangan?

Balai Melayu Museum Hotel

Di Indonesia juga memiliki sebuah hotel yang bernuansa Melayu. Jika anda ke Jogja, maka anda akan menjumpai sebuah hotel yang berarsitektur Melayu modern. Balai Melayu  Museum Hotel (BMMH) adalah tempat yang tepat untuk merasakan Kemelayuan di jantung budaya Jawa. Rumah Melayu Modern di desain dengan memasukan unsur songket dan ukiran Melayu menghiasai interior kamar dan ruangan lain di Hotel Balai Melayu Museum Hotel (BMMH).

Lokasi BMMH sangat strategis, yakni berada di tengah- tengah kota (dalam bandar) Yogyakarta. Dari Bandara Adisucipto hanya memakan waktu 15 menit jika tidak macet, melalui ring road selatan. Jika anda mau berkunjung ke Keraton Kesultanan Yogyakarta dan  Jalan Maliboro anda dapat menggunak an becak, delman (dokar) yang hanya  memerlukan waktu kurang lebih 30 menit atau dengan taksi kurang lebih 5 smp 10 menit tergantung pada situasi jalan ramai atau tidak. Untuk pergi ke Kebun Binatang Gembira Loka hanya 15 menit dengan becak atau dengan taksi sekitar 5 menit. Untuk ke XT Square tempat wisata baru, di sana akan dapat berfoto tiga dimensi, menuju XT Square dari BMMH anda dapat berjalan kaki. Jika anda ingin pergi ke pusat kerajinan di Desa Kasongan, Bantul maka  dari BMMH anda memerlukan waktu kurang lebi 20 smp 30 menit. Jika anda menyukai perak (silver) maka BMMH berlokasi dengan Kota Gede, anda dapat berjalan kaki atau naik becak.

Ini bukan sebuah museum yang membosankan, tapi di BMMH anda akan banyak belajar tentang budaya Melayu. BMMH berada dibawah naungan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) yang memiliki website www.melayuonline.com,www.wisatamelayu.com, www.ceritarakyatnusantara.com, www.jogjatrip.com dan www.balaimelayu.com. Selain itu BKPBM juga menerbitan ratusan buku buku tentang budaya Melayu. BKPBM memiliki perpustakaan yang cukup lengkap, koleksi buku buku  tentang sejarah, budaya, sastra, seni tari dari berbagai rumpun Melayu Nusantara dapat dibaca di perpustakaan BKPBM yang menyatu dengan ruangan receptionis hotel.

Jika anda menyukai keris Melayu, maka anda dapat membeli berbagai jenis keris Melayu. Keris keris tersebut ada yang sudah siap sedia atau jika anda ingin menuliskan nama anda pada keris tersebut akan memerlukan waktu 2 atau 3 bulan.




BMMH juga menjual berbagai kerajinan tangan bernuasan Melayu dari Tepak Sirih sampai gantungan kunci.  Gagang pintu yang berbentuk keris yang terpasang pada setiap pintu di BMMH juga dapat anda beli di BMMH. Banyak hal baru dan menarik yang akan anda jumpai di BMMH. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang BKBPM atau BMMH anda dapat menghubungi Pendiri sekaligus pemilik yakni Datuk Seri Citra Wangsa Mahyudin Al Mudra, SH, MM melalui Facebook beliau atau email ke info@melayuonline.com

Tepak Sirih

Gagang Pintu (Door Handle) Keris


Alangkah semakin indah dan menariknya Indonesia jika setiap daerah mengembangkan konsep hotel yang bernuansa (lokal) rumah adat Setiap daerah seperti Minangkabau, Riau Kepulauan Riau, Lampung, Palembang, Bengkulu, Medan, Makasar, Menado, Balik Papan, Bali, Lombok, Ternate, Tidore, dan Irian masing masing memiliki keunikan. Jika rumah adat masing masing daerah ini dijadikan hotel bukan sekedar musium mati tapi jadi musium hidup. Hotel modern sudah banyak terdapat di negera maju dan jauh lebih bagus dan modern, dan merekapun sudah bosan dengan bangunan tembok.  Ciri khas kita adalah rumah kayu, rumah panggung dan pondok serta cottage yang dapat kita "jual" dan sekaligus mempromosikan budaya serta merawat dan melestarikan budaya. Jika kita siapa lagi yang merawat, melestarikan budaya kita?
Terrapuri Resort
 Salah satu kamar di Terrapuri Resort
 Kolam Renang di Terrapuri
 Kamar mandi
Lingkungan yang asri di Terrapurri
Bergaya di atas restaurant Terrapuri

BALAI MELAYU MUSEUM HOTEL (BMMH)

 Mahligai Seri Utama

 Mahligai Seri Utama



Mahligai Seri Maharaja

Mahligai Seri Laksamana



Mahligai Seri Mersing

Mahligai Putri Bungsu

Mahligai Swarna Bumi

Mahligai Swarna Dwipa


 Ruangan Meeting BMMH
Restaurant BMMH
Salah Satu ruangan di BMMH



#Feature#Hoetl#Resort#Budaya#Melayu#Pelestarian#Arsitektur#Pecinta Budaya#Pegiat Budaya# Malaysia#Indonesia#Nusantara#


Photo By : Aris Arif M, Heru & Yongki

Ada komen sila kirim ke :  maharatuyuna@yahoo.com. Terima Kasih.

No comments:

Post a Comment

Bobby, sang pelipur lara telah pergi untuk selamanya...

Bobby in loving memory Jiwa yang baik telah pergi Rabu, 26 Desember 2018. Bobby pergi dalam usia 13 tahun dengan berbagai probl...