Wednesday, 29 January 2014

Tahun Baru Cina ( Hari Raya Implek)

Sejarah  Tahun Baru Cina
Tahun Baru Cina atau dikenal di Indonesia Hari Raya Implek merupakan perayaan utama dalam masyarakat Cina di seluruh dunia. Perayaan  Tahun Baru Cina bersamaan dengan dimulainya musim bunga yaitu bermulanya bulan baru dan zodiak baru. Terdapat 12 simbol  binatang  yang menjadi simbol bagi orang Buddha. Menurut legenda kononnya pada zaman dahulu Buddha mengundang semua binatang untuk mengahadap sang Buddha, namun hanya 12 binatang saja yang datang memenuhi undangan Buddha. Sebagai penghargaan dari Buddha, semua binatang yang telah datang diberi penghormatan menjadi zodiak bagi masyarakat Cina. Binatang itu ialah : Anjing, Naga, Ular, Kuda, Kelinci, Ayam,  Harimau, Monyet, Tikus, Babi, Kambing, dan  Kerbau.


MITOS
Menurut mitos yang banyak terdapat di dalam masyarakat Cina. Dimulainya perayaan tahun baru Cina , pada zaman dahulu terdapat raksasa yang bernama Nian. Raksasa ini telah membuat kekacauan, kegaduhan, ketakutan dan kesengsaraan bagi masyarakat Cina pada saat itu. Nian akan muncul setiap 11 tahun sekali pada musim dingin untuk memburu dan memakan manusia. Mereka mencari cara untuk membunuh raksasa itu. Mereka mempercayai bahwa Nian takut pada suara mercon, petasan, kembang api dan warna merah. Akhirnya mereka berhasil membunuh Nian. Mereka melemparkan pita merah ke udara dan membakar mercon, petasan dan kembang api siang dan malam untuk mengusir semua makhluk ataupun roh jahat.

Perayaan Tahun Baru Cina
Pada perayaan tahun baru Cina, semua urusan bisnis sementara akan berhenti. Keluarga dan rumah adalah yang terpenting. Rumah rumah akan benar benar dibersihkan, mereka mempercayai dengan membersihkan rumah akan menjauhkan segala musibah dan kemalangan pada tahun lalu dan kebersihan akan mengundang nasib baik pada tahun yang baru. Rumah, pintu  akan dicat ulang, rumah juga dihiasi kertas yang bertuliskan huruf Cina yang mengucapkan kebahahagiaan,  kemakmuran dan keberuntungan. Mereka juga melakukan ritual menawarkan makanan untuk para dewa dan leluhur serta menyalakan petasan, mercon dan kembang api   untuk mengusir makhluk/roh jahat. 
Pada malam tahun baru, seluruh keluarga besar akan berkumpul, yang merantau akan pulang ke rumah untuk merayakan tahun baru  dan mengadakan jamuan makan bersama sama. Tarian Barongsai (Tarian Singa) akan dimainkan untuk menghalau musibah. Anak anak perempuan yang telah menikah akan datang untuk mengunjungi kedua orangtua mereka. Para orangtua memberikan uang (Ang Pao) kepada anak anak kecil dan orang muda yang belum menikah. Banyak ritual yang mereka lakukan untuk membawa keberuntungan dalam kehidupan. Pada hari ke 15 merupakan hari terakhir  tahun baru Cina yang disebut Cap Goh Mei, pada hari Cap Goh Mei mereka akan makan bersama sama sekali lagi. Setiap upacara dipimpin oleh punya rumah atau yang paling tua di dalam keluarga.


Yee Sang
Masyarakat Cina di Malaysia dan Singapura memiliki tradisi Yee  Sang. Yee Sang adalah hidangan khusus untuk Tahun Baru Cina. Makanan ini dihidangkan sebagai  makanan pembuka dan biasanya dimakan pada hari Renri (Hari ketujuh pada hari raya Cina). Saus dihidangkan terpisah dan dicampur sendiri dengan sumpit  oleh orang yang memakannya. Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring. Semakin tinggi Yee Sang terangkat, maka semakin baik pula peruntungan pada tahun yang baru. Yee Sang diaduk bersama-sama oleh orang yang duduk satu meja sambil saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Tradisi mengaduk Yee Sang dan mengangkatnya tinggi-tinggi disebut Lo Hei . Yee Sang dipercaya sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya.


Terakhir, saya mengucapkan kepada saudara dan teman teman saya serta seluruh masyarakat Cina yang merayakan Hari Raya Tahun Baru Cina, saya ucapkan Selamat Tahun Baru Cina, semoga kesuksesan, kemakmuran dan keberuntungan bersama kita semua ditahun Kuda ini. Gong Xi Fa Cai!

#GongXi FaCai#Tahun Baru Cina#Implek#Kemakmuran#Kesuksesan#Kebahagiaan#Keberuntungan#






Saturday, 25 January 2014

TKW & TKI




Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi (Mentri Dalam Negeri Malaysia) sedang memerika dokumen  - Photo Bernama.

Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) banyak bekerja dinegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Korea, Jepang dan Suadi Arabia. TKW banyak bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan bekerja di pabrik pabrik. Sedangkan TKI bekerja pada bidang bangunan dan pabrik pabrik.

TKW & TKI telah banyak mendatangkan devisa bagi negara. Karena jasa mereka maka mereka disebut Pahlawan Devisa. Para Pahlawan Devisa ini sayangnya tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah. Kurangnya pembelaan terhadap hak hak mereka. Jika mereka pulang ke tanah airpun mereka diperlakukan kurang manusiawi. Di airport mereka dipisahkan dengan penumpang lain. Adanya perbedaan kelas. Alasannya untuk mendata mereka. Bukankah saat pendataan dapat dilakukan saat mereka pergi?

Mereka pulang dengan gembira membawa jerih payah mereka bertahun tahun tapi justru di “rampok” setelah mereka tiba di tanah kelahiran mereka sendiri. Pilihan menjadi TKI & TKW karena tidak mereka memiliki peluang untuk bekerja karena minimnya pendidikan atau bahkan tidak berpendidikan sama sekali. Negara tidak memberikan lapangan kerja yang cukup untuk warga negara, sehingga mereka harus bekerja di negara lain demi sesuap nasi.

Jika kita ke Singapura, pada hari Sabtu dan Minggu maka banyak sekali tenaga kerja dari Philipina yang kita jumpai di jalan Orcad Road. Mereka memperoleh libur untuk pergi ke gereja dan bersantai. Pemerintah Philipina memperjuangkan hak para pekerjanya, tidak hanyamasalah gaji, tapi juga hak untuk libur. Bagaimana dengan pemerintah kita?

Menjadi TKW & TKW karena mereka ingin merubah nasib mereka. Jika bertahan di kampung maka mereka akan menjadi pengangguran. Mereka tidak punya lahan untuk digarap. Mereka tidak memiliki modal apapun. Yang mereka miliki adalah tenaga untuk bekerja. Namun, keinginan mereka tidak disambut baik oleh semua pihak. Banyak pihak pihak yang memanfaatkan situasi. Banyak para pencari kerja untuk menjadi TKW dan TKI telah dimanfaatkan oleh individu individu untuk memperkaya diri sendiri dan keluarga mereka.

Mereka menipu para TKW & TKI dengan menjanjikan akan dicarikan pekerjaan, namun tak jarang mereka tertipu uang untuk diberangkatkan tapi mereka tidak kunjung diberangkatkan. Belum lagi kaum perempuan ditipu dijanjikan bekerja jadi PRT atau pabrik, tapi mereka dipekerjakan sebagai wanita penghibur. Dan malangnya jika para TKW bertemu dengan majikan yang nakal dan tidak memberikan gaji sebagai hak mereka.

Banyak juga TKW yang disiksa oleh majikan mereka. Majikan yang kesal karena PRT tidak dapat  menggunakan alat alat rumah tangga dan malah rusak.  Ini terjadi karena tidak adanya pendidikan dari agen agen yang memberangkatkan TKW. Bagiamana mereka bisa menggunakan mesin cuci, vacum cleaner atau bahkan menggosok jika dikampung mereka tidak memiliki apalagi menggunakan barang barang tersebut? TKW yang belum pernah punya pengalaman bekerja dan tidak diberikan training sebelum berangkat maka mereka akan mendapatkan masalah jika mereka tidak dapat menggunakan alat alat tersebut dan majikan tidak memiliki kesabaran untuk melatih mereka.

Itu baru permasalahan para tenaga kerja yang memiliki izin resmi. Di Malaysia khususnya, banyak tenaga kerja yang tidak memiliki izin. Mereka datang dengan passport turis dan kemudian mereka bekerja. Pekerja Asing Tanpa Asing (PATI) di Malaysia cukup banyak. PATI berasal dari Indonesia, Myamar, Bangladesh, Philipinan dan Thailand. PATI yang paling banyak berasal dari Indonesia. Malaysia bertetangga dengan Indonesia, dan memiliki banyak kesamaan dari budaya dan bahasa, salah satu faktor pendorong para pekerja dari Indonesia untuk datang mengadu nasib ke Malaysia.

Biaya yang tinggi untuk mendapatkan pekerjaan secara resmi dari agen membuat mereka nekat memilih datang ke Malaysia secara ilegal. Mereka datang bermodalkan kenekatan. Kenekatan untuk merubah nasib. Mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk bekerja di negara sendiri, mau datang secara resmipun mereka tidak memiliki biaya yang cukup atau karena mereka kecewa tertipu oleh agen agen. Ini adalah kegagalan pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga negara.

Kedatangan mereka secara ilegalpun terkadang dimanfaatkan oleh para majikan yang nakal. Mereka dipekerjakan dengan gaji yang rendah. Mereka ditekan karena tidak memiliki dokumen resmi. Mereka yang tidak punya pilihan hanya bisa pasrah menerima nasib. Bagi mereka yang terpenting adalah bagaimana mereka dapat mengirimkan uang kepada keluarga mereka di kampung.

Sejak 20 Januari 2014, pemerintah Malaysia melaksanakan operasi besar besaran di seluruh Malaysia. Kementrian Dalam Negeri (KDN) yang dipimpin langsung oleh Mentri Dalam Negeri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi merazia para PATI di tempat bekerja dan tempat mereka tinggal. Apakah salah Malaysia jika mereka menangkap dan memulangkan para PATI? Mereka sebagai abdi negara menjalankan tugas mereka. Jika dulu PATI dipulangkan atas biaya pemerintah Malaysia dan sekarang mereka dipulangkan atas biaya majikan yang nakal dan negara asal PATI. Ini juga bertujuan untuk memberikan hukuman kepada majikan yang nakal, yang tidak mau membuatkan dokumen resmi untuk para pekerjanya.

Jika para pejabat di Malaysia melaksanakan tugas mereka, lalu bagaimana dengan para pejabat di Indonesia? Apakah para pemimpin kita telah menjalankan UUD 1945 pasal 34 ayat 1, 2 dan 3 :
1. Fakir miskin dan anak anak yang terlantar dipelihara oleh negara
2.Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.


TKW & TKI adalah Warga Negara Indonesia (WNI), Pemerintah RI mempunyai tanggung jawab kepada mereka. Mereka mempunyai hak yang sama sebagai warga negara....

#Warga Negara Indonesia Yang Bermaustautin di Negeri Jiran"
#Tanahair#RI#WNI#TKW#TKI#Merdeka#

Friday, 24 January 2014

Perkampungan Hang Tuah

Hang Tuah Centre


Siapa yang tak kenal Hang Tuah? Hang Tuah merupakan seseorang pahlawan dan tokoh legendaris  Melayu yakni pada masa pemerintahan Kesultanan Melaka. Hang Tuah adalah seorang pelaut yang diangkat menjadi laksamana karena telah menolong Datuk Bendahari. Hang Tuah adalah seorang petarung yang hebat.

Banyak sekali Buku, skripsi, thesis maupun desertasi tentang Hang Tuah. Untuk mengenal Hang Tuah lebih lanjut, anda dapat berkunjung ke Perkampungan Hang Tuah.

Perkampungan Hang Tuah terletak di kampung Duyong, Melaka, Malaysia.  Di Perkampungan Hang Tuah terdapat Hang Tuah Center, serta lima buah rumah Melaka yang memprentasikan ksatria Melaka: Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu. Luas Perkampungan Hang Tuah kira kira 10 hektar. Bagi yang menyukai sejarah dan budaya Melayu, ini salah satu tempat yang wajib untuk anda kunjungi.
                  Patung Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir & Hang Lekiu


      Tak Melayu Hilang di Dunia



  Rumah Hang Tuah
                                                     

#sejarah#budaya#Hang Tuah#Hang Jebat# Hang Kasturi# Hang Lekir# Hang Lekiu#

Wednesday, 22 January 2014

Masjid Kristal

Masjid Kristal ( Photo By : Aris Arif M)

Masjid Kristal yang terletak di dalam kawasan Taman Tamadun Islam di Pulau Wan Man, Terengganu, Malaysia. Dinamakan masjid Kristal karena sebagian besar bangunan masjid ini terbuat dari kaca dan baja. 

Masjid ini memiliki luas 2.146 meter persegi dan berkapasitas 700 jamaah. Selain itu, masjid ini juga dilengkapi dengan sarana teknologi dan jaringan WiFi sebagai akses internet untuk membaca al-Qur'an elektronik. Jika anda ke Trengganu, masjid ini dapat menjadi salah satu tempat menarik untuk dikunjungi:)


Taman Tamadun Islam

Pintu Gerbang Taman Tamadun Islam 

Taman Tamadun Islam (TTI) adalah sebuah taman yang mengusung tema tentang keunggulan seni arsitektur Islam dari seluruh pelosok dunia yang terletak di Pulau Wan Man, Kuala Terengganu, Malaysia. 

Taman ini berisi replika-replika masjid dari seluruh dunia. Jika anda belum berkesempatan mengunjungi masjid masjid bersejarah di berbagai negara di dunia ini, mungkin Taman Tamadun Islam ini dapat mewakili dari beberapa Masjid terkenal di dunia untuk melihat kebesaran Islam pada zaman dahulu.


Masjid Terapung



Masjid Terapung, Terengganu (Photo By : Aris Arif Mundayat)


Masjid ini terletak kurang lebih 4 km dari pusat Kota Kuala Terengganu. Masjid  Terapung sangat indah dan memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan masjid lain. Masjid  Terapung dibangun di atas air di muara Sungai Ibai.  Jika anda berkunjung  ke  Malaysia, luangkan  waktu untuk  ke Terengganu.  Dari Kuala Lumpur memerlukan waktu 8 jam dengan Bus  atau  dengan pesawat kurang lebih satu jam saja. Jangan lupa untuk  sholat di masjid ini:). 


Tuesday, 21 January 2014

S L A M E T

Badannya kurus dan hitam. Meski kurus dia sangat kuat. Dia masih  duduk di sekolah dasar.  Kelas lima.  Usianya baru sebelas 11 tahun. Slamet namanya. Adiknya ada 4 orang, semuanya perempuan. Slametlah anak laki laki satu satunya. Ibunya buruh cuci dan  Pak Joko ayahnya seorang agen penjual tiket bis di terminal.

Pak Joko setiap hari berada di terminal untuk mencari penumpang. Kalau tidak dapat menumpang, sampai rumah ia sering marah. Tak jarang Pak Joko bertengkar dengan Bu Sumi istrinya, bahkan Slamet kerap jadi sasaran jika Slamet ada di dekatnya. Jika Pak Joko bertengkar dengan Bu Sumi, maka Slamet akan membawa adik adiknya bermain, dia tidak mau adik adiknya mendengar pertengkaran orangtua mereka.

Usia Slamet mungkin baru 11 tahun. Tapi Slamet adalah seorang anak yang kuat, tabah, pintar serta baik perilakunya. Di sekolahpun ia juara kelas. Padahal sepulang sekolah ia bekerja di pasar menjadi tukang cuci piring sebuah warung bakso yang sangat laris. Malam hari Slamet ke mushola untuk belajar mengaji,  selesai mengaji  baru dia belajar. Meski tidak mendapatkan ajaran  agama yang baik dari orangtuanya, Slamet tumbuh menjadi anak yang sholeh.

Sifat Slamet yang sopan, baik, lembut dan rendah hati seperti seorang anak yang terdidik dari sebuah keluarga yang harmonis dan perpendidikan. Padahal Slamet sama sekali tidak mendapat pendidikan yang sewajarnya dari orang tuanya. Pak Joko sibuk setiap hari di Terminal Bus.  Bu Sumi hari harinya habis dari rumah ke rumah untuk menjadi buruh cuci. Anak anaknya tumbuh dengan sendirinya.

Ada kata pepatah  yang mengatakan " Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya", untuk kasus Slamet itu tidak berlaku. Meski  Pak Joko agak sedikit kasar tapi Slamet sama sekali tidak mewarisi sifat bapaknya. Anak seorang kyai, belum tentu juga akan pandai mengaji.Anak seorang guru, belum tentu akan pintar dan juara kelas. Slamet juara kelas meski bukan anak seorang guru. Slamet pandai mengaji meski bukan anak seorang Kyai.

Suatu malam,  Bu Sumi meminta Slamet menjemput bapaknya pulang. Slamet mengajak sahabatnya Andi untuk menemaninya ke terminal. Sesampainya di terminal, mereka  melihat Pak Joko bersama  seorang perempuan di terminal.

"wach bapakmu pacaran met" bisik Andi

"gak mungkin, meski pemarah bapakku bukan orang seperti itu" bela Slamet.

" Bodoh kamu, masak bukan pacaran makan berdua di warung? Ayo kita datangi biar malu bapakmu, di sana juga banyak orang biar bapakmu kapok!' ajak Andi setengah memaksa.

"Jangan! jika kita ke sana, nanti ribut, bapakku bisa dipecat oleh bosnya. Meski bapakku sering memarahiku tapi dia tetap bapakku. Aku tidak akan mempermalukan bapakku di depan orang banyak. Dan aku percaya pada bapakku, tidak mungkin dia pacaran dengan perempuan manapun" mati matian Slamet  membela bapaknya di Andi.

" Ayo kita pulang, Slamet menarik tangan Andi.

"Ingat jangan kamu bilang apa yang kamu lihat kepada ibuku,  aku tidak mau ibuku sedih, lagipula belum tentu tuduhanmu benar, kamu mau bapakmu aku tuduh pacaran jika melihat dia duduk dengan perempuan lain? tanya Slamet pada Andi.

"nggaklah, siapapun yang nuduh bapakku, aku hajar kata Andi.

 " jika kita sebagai anak mempermalukan dan menuduh bapak kita jahat, maka oranglainpun akan berlaku buruk pada bapak kita, sebagai anak kita harus hormat dan tidak boleh durhaka kepada orangtua kita" bukankah itu yang dikatakan oleh Ibu Guru disekolah kita tadi siang? ulang Slamet.

" Ya met, kamu benar, kita harus percaya dan  hormat pada orangtua kita, belum tentu tuduhan kita benar, fitnah lebih kejam dari pembunuhan, lanjut Andi.

Andi segera mengkayuh sepeda tua itu dengan cepat. Mereka tertawa gembira. Mereka tetaplah anak anak. Semoga anak anak itu tetap berpikiran jernih. Tidak teracuni oleh hal yang tidak baik yang merusak jiwa mereka. Biarlah anak anak hidup dengan pilihan mereka.

Sampai di rumah Slamet "terpaksa" berbohong kepada Bu Sumi bahwa bapaknya sedang ada urusan dengan temannya. Slamet dapat merasakan jiwa bapaknya, meski sering marah, pada dasarnya bapaknya orang yang baik. Dia tidak pernah menuntut banyak sebagai anak. Kata Ustad Yusuf, guru ngajinya, tidak hanya orangtua yang punya kewajiban terhadap anaknya, tapi anak juga punya kewajiban terhadap orangtuanya, yakni menghormati orangtua dan membantu mereka disaat susah.

Ketika Slamet akan tidur, bapaknya datang. Bapaknya membawakan nasi goreng untuk mereka semua.

"met, bangunkan adik adikmu, ini bapak ditraktir nasi goreng sama ibu guru  yang  hampir kecopetan  diterminal"
" bapak ditraktir? ya bapak menolongnya," bapak ikhlas saja met"

Slamet segera membangunkan adik adiknya. Bau nasi gorengnya sangat sedap.  Mereka makan nasi goreng itu dengan lahap.

Cerpen#percaya#hormat#persahabatan#hidup#perjuangan#miskin#sholeh#



K E R J A


Dengan selalu menyibukan diri dalam kerja
Hakekatnya engkau mencintai kehidupan.
Mencintai kehidupan dengan bekerja
Adalah menyelami rahasia kehidupan.

Tapi segenap pekerjaan adalah sia-sia, kecuali jika ada kecintaan.

Jikalau engkau bekerja dengan rasa cinta
Engkau satukan dirimu dengan dirimu
Kau satukan dirimu dengan orang lain, dan sebaliknya
Serta engkau dekatkan dirimu dengan Tuhan.

Dan apakah yang dinamakan bekerja dengan rasa cinta?
Laksana menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu
Seolah-olah kekasihmulah yang akan mengenakannya
Bagaikan membangun rumah dengan penuh kasih sayang,
Seolah-olah kekasihmulah yang akan mendiaminya,
Seperti menebar benih kemesraan,dan memanen dengan penuh kegirangan
Seolah-olah kekasihmulah yang akan memakan buahnya kemudian.
Kerja adalah cinta yang mengejawantah

Dan jika engkau tidak sanggup bekerja dengan rasa cinta dan hanya dengan rasa enggan.
Maka lebih baiklah engkau meninggalkannya
Lalu mengambil tempat di depan gapura, candi, atau masjid
Meminta sedekah dari mereka yang bekerja dengan penuh kecintaan

Sebab bila kau memasak roti dengan rasa tertekan
Maka pahitlah jadinya dan tak mengenyangkan

Bilamana kau mengerutu ketika memeras anggur
Gerutumu itu akan meracuni anggur
Bekerjalah dengan rasa cinta..

Disarikan dari beberapa puisi Khalil Gibran

T A K D I R


Siti! Rara berteriak berlari keluar rumah memelukku. Tak terasa sudah 3 tahun kami tak berjumpa. Rara bekerja dan kuliah di Bali, sedangkan aku memilih ibukota sebagai tempat untuk mengadu nasib. Pernah sekali Rara mencoba keberuntungan di ibukota , dia tidak betah dengan suasana Jakarta, padahal waktu itu dia akan ditarik bekerja di sebuah perusahaan perumahan yang bonafit! Dengan gaji yang cukup tinggi. Tapi Rara memilih kembali ke Bali untuk bekerja, dia suka pantai, dan dikala dia bersedih, dia akan duduk ditepi pantai.

“ayo masuk, ajak Rara. Aku berjalan mengikuti memasuki rumahnya. Rumah kecil dan asri.
“Untukmu, aku menyodorkan sebuah kado untuknya. Dia tampak bahagia. “Terima kasih, kedatanganmu saja sudah sangat membahagiakanku” sambil mengusap airmatanya. Aku memeluknya. Aku tau betul apa yang dirasakan oleh sahabatku ini.

Kami berteman sejak kami berusia 10 tahun. Aku sangat mengenalnya. Meski kehidupan yang pahit telah membuat kami saling terpisah, tapi jarak tidak pernah bisa memisahkan persahabatan kami. Kami selalu berkirim surat. Kepindahan keluarga Raramu sering bolak balik. Ayahnya seorang pedangan kaki lima. Sehingga mereka seringkali pindah dari satu kota ke kota lain. Dalam suatu surat, Rara bercerita padaku, dia pernah puasa karena tidak ada makanan dan berbukapun hanya dengan sambal. Aku hanya menangis membaca suratnya.

“ calon pengantin tidak boleh banyak menangis” aku mengusap wajahnya yang pucat. Dia memaksakan untuk tersenyum. Aku orang yang prakmatis, bagiku pilihan Rara menikahi laki laki ini, adalah suatu kebodohan. Mengundurkan diri dari pekerjaan dan tidak memiliki rumah. Jika aku menikah haruslah dengan orang kaya! Aku capek hidup susah!

“ Dia sangat baik, kami sama satu visi, aku gak perduli dia tidak punya apa apa, cinta bukan karena status” masih tergiang suara Rara ditelpon 2 minggu lalu.

Kelahiran, jodoh dan kematian memang benar misteri Tuhan. Aku sangat menyayangkan Rara memilih laki laki ini daripada mantan kekasihnya yang masih terus mengharapkannya. Seorang pria lajang, kaya dan yang terpenting sangat mencintai Rara! Tapi sikap posesifnya yang berlebihan mengakhiri rencana pernikahan mereka 8 tahun yang lalu. Sampai saat ini mantan kekasihnya masih terus menunggunya.

Tidak ada seorang gadis di dunia ini bercita cita menikah dengan laki laki tidak punya pekerjaan. Semua gadis ingin menikah dengan laki laki kaya. Bermimpipun aku tidak. Aku juga gak pernah ingin terlahir dari keluarga miskin. Aku ingin menikmati masa kanak kanakku dengan gembira. Ingin seperti remaja lain, tapi aku harus bekerja agar aku bisa kuliah. Gak semua yang kita inginkan dapat kita raih. Ini takdirku, aku akan jalani dengan ikhlas. Yang terpenting adalah dia seorang laki laki yang baik, jika ada yang mengatakan dia tidak baik, itu terserah mereka. Tidak akan merubah keputusanku untuk menerima lamarannya” itu sms Rara ketika aku memintanya untuk menolak lamaran laki laki. Untuk apa dia menerima lamaran laki laki yang tidak lagi memiliki pekerjaan tetap?mau makan apa?

Mau bagaimana lagi?Sebagai seorang sahabat aku hanya bisa memberikan dukungan kepadanya. Aku tau sudah banyak penderitaan hidup yang di alaminya , aku jauh lebih beruntung darinya. Jika berada dalam posisinya, belum tentu aku akan bisa melalui apa yang telah dia lalui selama ini. Sebuah perjuangan hidup yang panjang. Tak hanya kehidupan yang berat dilaluinya tapi perjalanan cinta yang penuh liku. Tahun 2011 lalu sebenarnya Rara akan menikah. Tapi Tuhan berkehendak lain, calon suami Rara yang tinggal di Singapura, tiba tiba dipanggil Sang Pencipta. Itulah takdir. Manusia berencana tapi Tuhan Maha Penentu.

Pernikahan Rara berjalan dengan lancar. Dia sangat cantik dengan kebaya putih. Dia tampak sangat bahagia. Walau ada peristiwa yang sangat mengores hati Rara. Dia sangat kuat, apalagi di dukung oleh teman teman yang baik dan mendoakan pernikahan Rara. Pernikahan itu adalah atas kehendak Tuhan. Jika bukan atas seizin Tuhan maka pernikahan itu tidak akan terjadi.

“Sahabatku Rara, aku tau apa yang dalam benakmu, aku tau sakit yang kau rasakan, meski engkau berusaha untuk tersenyum dan tegar di depan semua orang. Tapi didepan sahabatmu ini kau tak bisa lagi berbohong, kau terluka, kau tersakiti. Sungguh aku tidak mengerti, mengapa ada orang yang mengaku tersakiti tetapi menyakiti orang lain? Mempermalukan orang lain, sama saja mempermalukan diri sendiri. Kebencian hanya akan melahirkan kebencian. Rara, hanyalah manusia biasa ciptaan Tuhan, yang setiap hembusan nafasnya ditentukan oleh Tuhan. Jika dia bisa menentukan takdir pasti dia akan memilih takdir sesuai dengan keinginannya. Takdir yang tidak akan menyakiti dan menghinanya..

Rara, aku tetap sahabatmu yang akan terus mendukungmu. Menangislah jika kau ingin menangis.. Katamu, airmatamu sudah kering...ah Rara..doakanku selalu untukmu.

Cerpen#kehidupan#perjuangan#Cinta#persahabatan#




Si Putih Kucing Nan Malang..

Seekor kucing berjalan tertatih, tak lama kemudian dia tergolek. Dia tidak pingsan. Mobil yang menabraknya sama sekali tidak menghiraukannya. Sama sekali tidak ada perasaan iba ataupun kasian terhadap kucing Malang itu. 

Jika salah satu bagian dari tubuh kita tergores sedikit saja, pasti kita akan merasakan pedih dan perih. Bagaimana dengan kucing malang itu? Dia mungkin seekor hewan, tapi dia juga makhluk yang bernyawa, sama seperti manusia. Hewan juga merasakan sakit, tidak hanya manusia.

Manusia yang diberi akal dan pikiran, yang dijadikan khalifah oleh Tuhan, harusnya benar benar berlaku sebagai khalifah.

Keserakahan dan kesombongan manusia telah merusak bumi ini.  Pohon pohon ditebang dengan semena mena. Hewan hewan diburu, dan dibantai untuk kepentingan dan kepuasan mereka.

Apakah kita tidak dapat berbagi dunia yang luas ini dengan mahkluk lain tanpa menganggu habibat mereka? Manusia oh manusia...

Si Putih yang malang..biarlah aku yang membawamu ke Dokter untuk diobati. Semoga kau lekas sembuh ya nak..

Aku Tidak Akan Pernah Melepaskanmu..


Dia tidur dengan pulas, nyaman, nafasnya turun naik dengan teratur. Melihatnya tidur rasa sayang makin bertambah, apalagi dengan ketulusan cinta yang ia berikan kepadaku sejak kami ditakdirkan bersama. Bersamanya aku merasa ketulusan, dia selalu tahu bagaimana membuatku tersenyum dan tertawa. Dia akan sedih jika aku bersedih, dia dapat merasakan apapun yang aku rasakan. Namun kebersamaan kami tidaklah mulus, banyak orang menentang hubungan kami. Berbagai nasehat telah diberikan kepadaku agar aku melepaskan dia..bahkan sampai hinaanpun aku terima karena kebersamaan kami. Menurut orang orang yang tidak menyukainya kebersamaan kami akan menyusahkan hidupku saja.

Memang benar, ada beberapa teman menjauhiku karena kebersamaan kami, ada yang terang terangan melihatkan rasa tidak suka mereka, ada pula hanya pura pura baik di depan tapi dibelakang mengatakan hal buruk tentang hubungan kami. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kebaikan apa yang aku lakukan tidak akan membawa berkah dalam hidupku jika aku teruskan hubungan kami.
Aku bertanya dalam doaku, kenapa Tuhan pertemukan kami? Bukankah dikatakan bahwa setiap pertemuan dan perpisahan adalah atas kehendakNYA? Bahwa tidak ada sesuatu di dunia terjadi secara kebetulan, semua telah diatur oleh Sang Khalid? Termasuk pertemuan kami? Aku hanya bisa berkeluh kesah dalam setiap doaku, Ya Tuhan, sebegitu bencikan mereka terhadap dia? Apakah kesalahan dia terhadap mereka?

Apakah harus menyalahkanMU (Tuhan) karena membiarkan hatiku mencintai dan menyayanginya? Kenapa engkau berikan aku hati yang penuh cinta dan sayang kepadanya? Kenapa tidak Engkau berikan aku hati seperti hati mereka yang jijik dan membencinya? Sungguh aku tidak bisa memaksakan hatiku untuk membencinya, apalagi meninggalkannya, sungguh tidak sanggup aku melakukan semua itu. Walau aku punya kesempatan untuk meninggalkan dia ketika aku harus hijrah ketempat yang jauh, tapi sekali lagi Tuhan.. hati ini menolak untuk meninggalkan dia..aku tidak bisa mencampakkan dia begitu saja, aku justru merasa berdosa, bersalah jika meninggalkan dia, rasa bersalah itu akan menghantui sepanjang hidupku..

Dialah yang mengajariku mencintai dengan tulus dan tanpa pamrih, dari dia aku belajar untuk menerima takdir hidupku, sebagaimana dia ikhlas menerima perlakuan orang orang yang membencinya dan tetap bersyukur kepadaMU. Dia ikhlas menerima berapapun rezeki yang Engkau berikan kepadanya. Mengenai cinta dan sayangnya kepadaku, tidak pernah aku ragukan sedikitpun. Dia tidak pernah perduli apakah aku kaya atau miskin, tidak pernah berpaling meski ada yang lebih baik segalanya dariku, dia tetap setia mencintaiku. Dia selalu setia menemaniku disaat suka maupun dukaku. Dia tidak menuntut apapun dariku, seluruh hidupnya pasti dia berikan untuk melindungiku. Meski tubuhnya tidak memungkinkan untuk melindungiku tapi aku yakin seyakin yakinya dia rela memberikan nyawanya untukku.

Tuhan.. ampuni aku jika aku salah telah mencintainya, ampuni aku jika solatku dan segala kebaikanku tidak Engkau terima, jika sorga tidak layak untukku maka aku rela Tuhan.. karena apapun yang aku lakukan di dunia ini sama sekali tidak ada pamrih untuk sorgamu.. Insya Allah atas ijinMU aku melakukan kebaikan di dunia ini semata mata karenaMU. Aku mencintai ciptaanMU, apapun bentuknya, Engkau ciptakan dia, Engkau hadirkan dia di dunia ini, tentu ada maksudnya.Semua aku kembalikan kepadaMU dan aku berserah padaMU..

Candy, kau  memang seekor anjing. Bagi mereka kamu adalah najis, TAPI najismu masih bisa dibersihkan oleh air, tanah bahkan sabun, tapi kebusukan dan kotornya hati manusia tidak dapat di basuh oleh air, tanah, dan sabun. Manusia bisa membunuh, memperkosa, merampok, menyakiti sesama manusia untuk kepuasan dan kepentingan mereka. Manusia bahkan tega membunuh darah daging mereka sendiri, anak membunuh bapak, ibu mengugurkan bayinya, kakak bunuh adik, apapun bisa dilakukan manusia, jadi tidak heranlah jika mereka membencimu. Qitmir, seekor anjing dalam Surat ashabul kahfi telah dijanjikan surga oleh Tuhan karena telah menyelamatkan Iman lima pemuda yang tertidur ratusan tahun di dalam gua. Tuhan yang meciptakan jenismu dan meletakan kalian untuk berada di lingkungan manusia, semua itu atas kehendakNYA. Biarlah mereka membencimu bahkan menilaiku sebagai yang tidak beriman. Jangan perdulikan mereka, sayangku padamu tidak akan berubah...tidak akan pernah berubah... hati dan jiwamu lebih baik dan bersih dari manusia.

Candyku sayang, Tuhan memang ciptakan kamu sebagai anjing.. manusia saja tidak dapat memilih siapa orang tua mereka, suku dan warna kulit mereka. Aku yakin jika kamu bisa memilih pasti kamu tidak ingin diciptakan sebagai anjing yang di dunia ini, hanya diletakan ditempat yang paling hina oleh manusia. Meski kamu adalah hewan tapi kamu memiliki cinta dan jiwa..begitulah Maha Hebatnya Tuhan... aku akan berbagi tempat di dunia ini untukmu dan hewan yang lain, karena dunia ini tidak hanya milik manusia, tapi kalian juga berhak untuk hidup di dunia ini...






Ibrahim ibn Adham: Sang Pangeran Pengembara Tanpa Alas Kaki



Novel yang diterjemahkan dari judul asli berupa Al-Amir wa al-Darwis ini berkisah tentang kehidupan seorang sufi kenamaan, Ibrahim ibn Adham. Dia adalah seorang Raja yang memerintah dan berkuasa penuh atas Kerajaan Tujuh Kota. Kehidupan istana yang mewah dan serba ada telah melenakannya dari makna kehidupan yang hakiki. Hari-harinya dipenuhi dengan pesta-pora dan kesenangan-kesenangan duniawi lainnya. Istana yang ditinggalinya lebih ramai dan meriah pada malam hari dengan pesta-pesta yang diadakannya. Sang Raja baru beranjak tidur menjelang pagi, dan bangun saat matahari terbenam. Sampai-sampai ia hampir tak pernah melihat matahari. Hingga pada suatu ketika, datanglah seorang Darwis misterius. Si Darwis akhirnya mengubah kehidupannya seratus delapan puluh derajat.

Buku ini mengajarkan kita tentang hikmah perjalanan kepada Sang Pencipta, kesetiaan, serta pemahaman yang holistik terhadap semua mahluk ciptaan Tuhan. Semua itu dimulai ketika pada suatu malam Sang Raja mengadakan sebuah pesta bersama para punggawa kerajaannya. Di tengah meriahnya pesta datanglah seorang Darwis tua dengan pakaian yang lusuh bersama anjingnya. Dari dialog yang dilakukan bersama si Darwis, timbullah kesadaran baru dalam benak Sang Raja yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.

Sang Raja misalnya, begitu terhenyak ketika Si Darwis mengatakan bahwa meskipun dia bebas dan merdeka, namun sebenarnya dia adalah budak yang terkekang. Di satu sisi, dia bebas melakukan apa saja yang diasukai. Namun di sisi lain, hal ini membuatnya terbelenggu oleh nafsunya. Dikatakan oleh Si Darwis, “Ketika Engkau merasa bebas dan merdeka dari Tuhan, maka saat itu juga Kau tertawan oleh nafsumu,bahkan menjadi hambanya. Jadilah hamba Tuhan, niscaya Engkau akan terbebas dari belenggu-belenggu nafsumu.”

Sang Raja pun kemudian sadar atas kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan selama ini. Dia akhirnya keluar dari istana dan meninggalkan segala kenikmatan duniawi yang ada di dalamnya. Bersama Si Darwis, Sang Raja menempuh perjalanan sebagai seorang Darwis yang hidup dengan sangat sederhana. Setelah dirasa cukup dalam mengantarkan Raja kepada jalan kehidupan yang diridhai Tuhan, Si Darwis berpisah dengan Raja dan menghadiahkan anjing kesayangannya kepada Raja. Anjing itulah yang akan menemani dan menjaganya ke manapun dia pergi.

Hari demi hari dilalui Darwis Ibrahim ibn Adham dengan kehidupan yang zuhud, ibadah dengan sangat tekun,dan perenungan-perenungan akan hikmah ketuhanan. Fase-fase dalam kehidupan para sufi tahap demi tahap juga telah dilaluinya: khauf,Raja’, ridha, hub, syauq, hingga uns. Namun demikian, dia belum juga mencapai puncak tertinggi dalam fase-fase itu, yakni musyahadah, penyaksian terhadap Allah.

Suatu ketika, Darwis ibn Adham bertafakkur dan merenung mengenai anjing yang telah begitu setia menjaganya selama ini. Seringkali dia memberi makan anjingnya itu, tapi sewaktu-waktu dia tidak mendapatkan sesuatu untuk diberikan kepada hewan itu. Dengan segala kondisi yang ada itu si anjing tetap setia mengikuti dan mematuhi perintahnya. Ini, renungnya, berbeda dengan kondisi hati manusia yang selalu berubah dan berganti-ganti antara cinta dan benci sesuai dengan pemberian yang mereka terima.“Apakah hati anjing itu merupakan bagian dari mukjizat Allah? Kita berada di hadapan seekor anjing yang berfitrah setia, dan kesetiaan itu tidak tergantung pada pemberian.” Demikian simpulnya.

Sesekali dia membandingkan antara dirinya dan anjingnya. Si anjing memperoleh makanan dari tangannya, dan dia selalu setia dan tidak pernah melanggar perintahnya. Sementara dia telah memakan makanan dari anugerah Sang Pencipta, namun terkadang masih melanggar aturan-aturan-Nya. Dalam kondisi demikian, penghargaannya terhadap si anjing semakin besar, tak memandang lagi bentuk fisik anjing itu. Terlepas dari bentuk fisiknya, hewan itu menyimpan hikmah penciptaan yang sangat agung . Hikmah untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah di balik setiap mahluk ciptaan-Nya, dalam bentuk apapun.

Hewan itu menyimpan perasaan yang dalam dan misterius, kecintaan yang terus-menerus tanpa bergantung pada pemberian, kepatuhan yang tidak bersandar pada pertanyaan tentang manfaat yang akan diperoleh, kejinakan yang menghilangkan kesepian seorang manusia, dan penjagaan siang malam—hingga membuat si anjing tidur dengan satu mata terpejam dan satu lagi terjaga. Semua sifat dan perbuatan itu merasuk ke dalam jiwa si anjing, lalu menjelma ke dalam bentuk fisiknya. Sampailah ia pada sebuah pengetahuan baru tentang hikmah di balik setiap ciptaan.

Kisah-kisah yang mewarnai perjalanan spiritual Ibrahim ibn Adham di buku ini amat beragam. Di antaranya kisah tentang pengabdian dan kesetiaan anjingnya, pengorbanan yang dilakukan oleh pembantunya, pengkhianatan dan perebutan kekuasaan politik oleh puteranya sendiri, serta wasiat-wasiat sufistik daripara guru yang ditemui ibn Adham sepanjang perjalanan spiritualnya itu. Ibrahim ibn Adham juga disebut-sebut sebagai quthb al-auliya’(poros para wali) pada zamannya karena karamah-karamah yang diterimanya dari Allah.

Di atas itu semua, pelajaran penting yang bisa kita petik dari buku ini adalah, sebagai salik (orang yang menempuh perjalanan menuju Allah) hendaknya seseorang melepaskan ego pribadinya di hadapan kehendak-kehendak Allah. Tak selayaknya salik mempunyai keinginan dan kehendak. Yang ada dan harus dipatuhi secara mutlak adalah kehendak Allah semata. Di samping itu, ketetapan hati untuk menempuh jalan menuju Allah hendaknya tetap dipegang teguh dalam kondisi apapun. Sebab, halangan yang menghadang ketika seseorang berjalan kepada-Nya, pada hakekatnya adalah cobaan yang menguji komitmennya

IDENTITAS BUKU: Judul: Ibrahim ibn Adham: Sang Pangeran Pengembara Tanpa Alas Kaki; Penulis: Ahmad Bahjat; Penerbit: Zaman, Jakarta; Jumlah Halaman: 164.

Sumber : http://reviewbukubaru.blogspot.com/2013/04/ibrahim-ibn-adham-dan-anjingnya.html

Monday, 6 January 2014

Orphanage ( Yatim Piatu)

"A heartbreaking image by an Iraqi artist taken in an orphanage.This little girl has never seen her mother, so she drew a mom on the ground and fell asleep with her"

Gambar ini meluruh lantakan perasaanku. Dulu ketika berkunjung ke rumah Yatim Piatu aku hanya bisa memeluk mereka sebentar, memberikan sedikit rezeki yang aku terima dari Yang Maha Kuasa, tidak ada kemampuan  yang cukup  tuntuk mengambil mereka sebagai anakku. Dan syarat mengangkat anak yatim piatu haruslah menikah. Jadi terpaksa tidak dapat meneruskan niat untuk adopsi mereka. Aku berharap suatu saat aku dapat mengambil salah satu dari mereka untuk menjadi anak anakku.
   
Gambar gadis kecil Yatim Piatu di atas  mengajarkan kita betapa "pentingnya" betapa berharganya memiliki orangtua. Selagi masih memiliki orangtua, sayangi dan hormatilah kedua orangtua kita. Sekaya, sepintar dan sehebat apapun kita, tanpa orangtua kita bukanlah siapa siapa.

Bukan berarti anak anak yang dibesarkan di Rumah Yatim Piatu tidak dapat menjadi pintar, kaya dan hebat. Takdir hidup manusia tidak pernah ada yang tahu. Selama kita mau berjuang, bekerja keras dan memiliki sikap yang baik, jujur, rendah hati dan tidak sombong maka pintu rezeki akan terbuka dari segala arah. Tidak sedikit anak yatim piatu berhasil dalam hidup mereka. Dan tidak sedikit pula anak anak yang memiliki orang tua lengkap gagal dalam hidup mereka.  Hidup ini adalah pilihan. Kita yang memilih, apakah kita memilih menjadi orang baik atau tidak.

Bagi saudara saudara yang memiliki kemampuan, mari kita berikan kasih sayang kepada anak anak yatim piatu dengan mengambil mereka sebagai anak, memberikan mereka pelukan, ciuman, dukungan seorang Ibu dan Ayah, mereka tidak hanya memerlukan dana dari kita setiap bulannya atau mengundangan mereka berbuka puasa di bulan ramadhan  tapi mereka memerlukan " kasih sayang"

Di Panti Asuhan banyak sekali anak anak yang memerlukan kasih sayang kita, jangan tanyakan " bibit bebet bobot" dan anak haram atau bukan. Seorang anak tidak membawa beban dosa orang tua mereka. Ada yang mengkawatirkan anak anak tersebut dari "keturunan" tidak baik. Setiap anak dilahirkan suci. Mereka tidak mewarisi dosa dosa orang tua mereka.

Anak anak terlahir tanpa dosa. Anak anak itu bagaikan kertas putih, tergantung bagaimana kita mewarnai hidup mereka. Jika kita besarkan mereka dengan kebencian maka akan tumbuh anak anak yang hidupnya dikelilingi oleh kebencian. Jika kita warnai hidup mereka dengan kasih sayang, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi pribadi yang menyayang, sopan dan berhati lembut.

Anak seorang kyai, tidak selalu pandai mengaji dan berperilaku baik. Anak seorang guru tidak selalu pintar dan sopan. Anak seorang preman ada yang pandai mengaji dan pintar di sekolah serta memiliki kelembutan hati. Seorang preman dan seorang penyanyi bar, bukan berarti membesarkan anak anak  mereka dengan "keburukan". Bahkan seorang perempuan menjadi pelacurpun karena ingin menyekolahkan anaknya, untuk menjadi manusia yang baik, berhasil dan bermanfaat bagi kehidupan.

Jangan mengukur seseorang dari pendidikan dan pekerjaan mereka. Belum tentu orang yang "berpendidikan" dapat menjadi orangtua yang baik untuk anak anak mereka. Dan belum tentu orang yang "tidak berpendidikan" akan mengajarkan hal buruk kepada anak anak mereka.  Hati itu tidak hanya dimiliki oleh orang orang yang perpendidikan dan kaya. Orang tidak berpendidikan dan miskin juga memiliki hati. Kebaikan hati seseorang tidak dapat diukur dari pendidikan dan status sosial.

Hati itu berasal dari dalam jiwa.  Untuk para orang tua, baik yang telah memiliki anak ataupun belum, jangan ragu untuk mengangkat anak anak yang kurang beruntung dari Rumah Yatim Piatu atau dimanapun mereka berada. Kebaikan hati dan jiwa anda semua akan menular kepada mereka. Anak yang tumbuh dalam kebaikan, akan jauh dari kebencian dan keburukan. 

Mari kita warnai anak- anak dengan hal yang baik. Lupakan mengenai asal usul, jenis kulit, agama dan keturunan. Kehidupan kita akan lebih bermakna jika berbagi. Mari kita menjadi orangtua untuk anak anak yang kurang beruntung itu, mereka setiap hari berharap akan ada "orangtua" yang akan menjemput mereka pulang..

#Anak Yatim Piatu#Panti Asuhan#Adopsi#Yatim#Piatu#Berbagi Kasih#Beramal#

Bobby, sang pelipur lara telah pergi untuk selamanya...

Bobby in loving memory Jiwa yang baik telah pergi Rabu, 26 Desember 2018. Bobby pergi dalam usia 13 tahun dengan berbagai probl...