Sejarah Tahun Baru Cina
Tahun Baru Cina atau dikenal di Indonesia Hari Raya Implek merupakan perayaan utama dalam masyarakat Cina di seluruh dunia. Perayaan Tahun Baru Cina bersamaan dengan dimulainya musim bunga yaitu bermulanya bulan baru dan zodiak baru. Terdapat 12 simbol binatang yang menjadi simbol bagi orang Buddha. Menurut legenda kononnya pada zaman dahulu Buddha mengundang semua binatang untuk mengahadap sang Buddha, namun hanya 12 binatang saja yang datang memenuhi undangan Buddha. Sebagai penghargaan dari Buddha, semua binatang yang telah datang diberi penghormatan menjadi zodiak bagi masyarakat Cina. Binatang itu ialah : Anjing, Naga, Ular, Kuda, Kelinci, Ayam, Harimau, Monyet, Tikus, Babi, Kambing, dan Kerbau.
MITOS
Menurut mitos yang banyak terdapat di dalam masyarakat Cina. Dimulainya perayaan tahun baru Cina , pada zaman dahulu terdapat raksasa yang bernama Nian. Raksasa ini telah membuat kekacauan, kegaduhan, ketakutan dan kesengsaraan bagi masyarakat Cina pada saat itu. Nian akan muncul setiap 11 tahun sekali pada musim dingin untuk memburu dan memakan manusia. Mereka mencari cara untuk membunuh raksasa itu. Mereka mempercayai bahwa Nian takut pada suara mercon, petasan, kembang api dan warna merah. Akhirnya mereka berhasil membunuh Nian. Mereka melemparkan pita merah ke udara dan membakar mercon, petasan dan kembang api siang dan malam untuk mengusir semua makhluk ataupun roh jahat.
Perayaan Tahun Baru Cina
Pada perayaan tahun baru Cina, semua urusan bisnis sementara akan berhenti. Keluarga dan rumah adalah yang terpenting. Rumah rumah akan benar benar dibersihkan, mereka mempercayai dengan membersihkan rumah akan menjauhkan segala musibah dan kemalangan pada tahun lalu dan kebersihan akan mengundang nasib baik pada tahun yang baru. Rumah, pintu akan dicat ulang, rumah juga dihiasi kertas yang bertuliskan huruf Cina yang mengucapkan kebahahagiaan, kemakmuran dan keberuntungan. Mereka juga melakukan ritual menawarkan makanan untuk para dewa dan leluhur serta menyalakan petasan, mercon dan kembang api untuk mengusir makhluk/roh jahat.
Pada malam tahun baru, seluruh keluarga besar akan berkumpul, yang merantau akan pulang ke rumah untuk merayakan tahun baru dan mengadakan jamuan makan bersama sama. Tarian Barongsai (Tarian Singa) akan dimainkan untuk menghalau musibah. Anak anak perempuan yang telah menikah akan datang untuk mengunjungi kedua orangtua mereka. Para orangtua memberikan uang (Ang Pao) kepada anak anak kecil dan orang muda yang belum menikah. Banyak ritual yang mereka lakukan untuk membawa keberuntungan dalam kehidupan. Pada hari ke 15 merupakan hari terakhir tahun baru Cina yang disebut Cap Goh Mei, pada hari Cap Goh Mei mereka akan makan bersama sama sekali lagi. Setiap upacara dipimpin oleh punya rumah atau yang paling tua di dalam keluarga.
Yee Sang
Masyarakat Cina di Malaysia dan Singapura memiliki tradisi Yee Sang. Yee Sang adalah hidangan khusus untuk Tahun Baru Cina. Makanan ini dihidangkan sebagai makanan pembuka dan biasanya dimakan pada hari Renri (Hari ketujuh pada hari raya Cina). Saus dihidangkan terpisah dan dicampur sendiri dengan sumpit oleh orang yang memakannya. Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring. Semakin tinggi Yee Sang terangkat, maka semakin baik pula peruntungan pada tahun yang baru. Yee Sang diaduk bersama-sama oleh orang yang duduk satu meja sambil saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Tradisi mengaduk Yee Sang dan mengangkatnya tinggi-tinggi disebut Lo Hei . Yee Sang dipercaya sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya.
Terakhir, saya mengucapkan kepada saudara dan teman teman saya serta seluruh masyarakat Cina yang merayakan Hari Raya Tahun Baru Cina, saya ucapkan Selamat Tahun Baru Cina, semoga kesuksesan, kemakmuran dan keberuntungan bersama kita semua ditahun Kuda ini. Gong Xi Fa Cai!
#GongXi FaCai#Tahun Baru Cina#Implek#Kemakmuran#Kesuksesan#Kebahagiaan#Keberuntungan#